You are now being logged in using your Facebook credentials

Ketoprak Jampi Puyeng Di Tembi Bantul Jogja

RRI-Jogja News/L-09, Grup Ketoprak "Jampi Puyeng" kembali tampil di Tembi Rumah Budaya pada Rabu, 29 Mei 2013, pukul 20.00 WIB. Pementasan yang disutradarai Angger Sukisno tersebut mengambil lakon "Pepesthen". Seperti biasanya, pementasan Ketoprak Jampi Puyeng selain memancing ketegangan sekaligus mengundang gelak tawa penonton.

Kelompok Jampi Puyeng yang berasal dari Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dipimpin oleh Jhony Gunawan dan diasuh oleh Y. Suntono. Pementasan kali ini didukung oleh pemain-pemain, Rini Widyastuti, Angger Sukisno, Subardi, Tuwuh Bachroni, Suhin Gunawan, Jhony G, Purwanti, Y Suntono, Regu Riyanto, Min Klowor, Suraji, Sumadi, Lendo, dan Grontol.

Lakon "Pepesthen" mengisahkan sayembara yang diadakan oleh Raj. Wijanti, putri Adipati, terhadap para pelamar yang ingin mempersunting dirinya, dengan syaratnya, mereka harus berhasil mencari pemuda bernama Adiguna, dan pemenangnya akan menjadi suami sang putri.

Di sisi lain seorang wanita bernama Ratmi bermimpi bahwa dia harus mencari kemlaka putih bergetah merah. Itulah yang akan menyembuhkan sakit kebutaan sang suami. Akhirnya pergilah Ratmi untuk mencarinya.

Seorang pelamar bernama Adipati Sobrang Karang berhasil menemukan tempat tinggal Adiguna. Ternyata Adiguna adalah seorang laki-laki buta yang tak berdaya. Namun karena merupakan syarat pernikahannya, Adiguna dibawa Adipati Sobrang menghadap sang putri.

Ternyata sayembara itu hanya dalih sang putri belaka untuk bertemu dengan sang pujaan hatinya. Bersama Adiguna, sang putri pernah bersama-sama mencari ilmu di padepokan Mandragini. Kini sang putri tetap mencintai Adiguna walau dalam keadaan buta. Bagaikan seteguk air di kala dahaga, mereka pun memadu kasih.

Ratmi, yang ternyata istri Adiguna, merasa kaget memergoki suaminya memadu cinta dengan seorang putri adipati. Terjadilah pertengkaran antara Ratmi dan Wijanti. Bagaimana korelasi peristiwa itu dengan kemlaka putih bergetah merah? Jawabannya hanya dengan menyaksikan langsung pentas ketoprak secara cuma-cuma di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis Km 8,4 Sewon Bantul, Yogyakarta.

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Golput Bisa Jadi Pilihan RRI-Jogja News/L-03, Cepat atau lambat Pemerintah segera menaikan harga BBM, karena dalam Rapat Paripurna kemarin (17/06/2013), legislative telah menyetujui APBN perubahan yang didalamnya adalah anggaran perlindungan sosial sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. PIL Pahit harus ditelan,…

Seni dan Budaya

Busana Wanita Nasional Indonesia Hilang Gaungnya RRI-Jogja News/L-09, Slamet Sukabul, disainer Jogja kelahiran 13 Maret 1936, yang berkiprah di era 70-an, memberikan pandangan-pandangannya berkaitan digelarnya Jogja Fashion Week di Gedung JEC Yogyakarta 3-7 Juli 2013. Waktu itu secara intens dikampanyekan adanya Busana Nasional Indonesia…

Hukum

OJK Terima 240 Laporan Investasi Bodong Bulan Juni RRI-Jogja News/L-06, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam tempo 3 Minggu di Bulan Juni telah menerima sebanyak 1470 Laporan Pengaduan Masyarakat 240 diantaranya tentang laporan investasi bodong.   "Laporan investasi bodong yang disampaikan masyarakat kebanyakan merupakan pengaduan kerugian…

Teknologi

Pemerintah Dinilai Kurang Perhatikan Wayang RRI-Jogja News/L-06, Sentuhan teknologi akan membuat wayang disenangi Generasi Muda. Wayang selama ini dinilai sebagai tradisi kuno sehingga peminatnya terbatas pada kalangan tertentu. Demikian terungkap dalam Seminar Wayang dan Generasi Muda berlangsung di Pusat Kebudayaan Kusnadi…