"Boneka-Boneka" Tina Di Via Via Cafe Jogja
- Monday, Dec 26 2011
- Written by Antok Wesman
- Hits: 752
RRI-Jogja News, Agustina Tri Wahyuningsih (Tina), Lahir di Purwokerto, 11 Agustus 1977, lulusan Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak tahun 1997 hingga saat ini, Tina aktif di berbagai kegiatan kesenian sebagai seorang pekerja seni, baik seni pertunjukan hingga seni rupa. Debut pameran pertamanya di tahun 2003, dimana ia sekaligus mendapat penghargaan sebagai juara pertama lomba lukis di kampus Sanata Dharma. Mimpi Dunia Empuk menjadi gelaran perdana pameran tunggalnya yang berlangsung di Via Via Café Jl. Prawirotaman Yogyakarta.
Tina adalah sosok yang tidak pernah bisa diam, pembawaannya yang kalem, khas perempuan Jawa, namun aktivitas dan ide-idenya terus bermunculan. Mulai dari membuat tas dan kaos, lukisan diatas papan kayu dan yang terbaru saat ini adalah karya-karya bonekanya.
Menurutnya, “Inspirasi untuk karya-karya ini sebenarnya sudah jauh terpendam dalam benak, namun baru bisa terrealisasikan di awal tahun ini; dimana sekarang saya lebih punya waktu senggang sambil merawat putri cantik pertama, Kaysha (18 bulan)”.
Memiliki Kaysha saat ini semakin menginspirasi Tina menekuni dunia bonekanya. Dan mendampingi Edo Pillu, sang suami yang juga seorang seniman setidaknya telah memberinya ide-ide segar untuk karyanya. Tina memang hobi dengan hal-hal yang berkenaan dengan dekorasi, kain katun, dunia dongeng dan ilustrasi didalamnya. Kombinasi dari latar belakang dan hobinya tersebut, jadilah karya-karya karakter Tina kali ini.
Seorang sahabat sekaligus konsumennya, Lieke Soe, mengungkapkan, “Mulai dari selera, tipe dan warna, meskipun di luar sana, mungkin ada produk-produk boneka yang mirip dan sudah lebih dulu muncul, namun karya Tina yang kemudian dilabeli jahitangan memiliki kekhasan tersendiri. Pilihan karakter motif kain, jenis kain dan figur boneka yang dia buat, itu khas Tina”. Lieke Soe sangat terkesan dengan ketepatan tebal boneka bantalnya, "Amat sangat pas dengan apa yang kita inginkan, empuk" ungkapnya.
Bagi Tina, pekerjaan yang terkonotasi domestik ini merupakan pelampiasan dari ide-ide unik dan kreatif, disamping itu ia bisa bermain dan bereksplorasi di dalamnya. Menumpahkan sebuah dongeng dan figur-figur bermotif kontemporer dalam sebuah boneka. Boneka adalah benda yang mengantarkan semua orang bermain, berkesan lucu, imut dan hampir semua kalangan umur menikmatinya, mulai dari kanak-kanak hingga orang dewasa.
Pameran ‘Mimpi Dunia Empuk’ di Via Via café tersebut mencoba mengantarkan pengunjung pameran pada imajinasi-imajinasi yang melanglang jauh, membuat lebih nyaman dengan dongeng-dongeng yang diciptakan melalui boneka-boneka tersebut.
“Aku ingin boneka karyaku tidak hanya sebagai bantal, tapi dia mampu menjadi bagian dari karya yang bisa berada dimana saja, dinikmati siapa saja. Aku ingin mengajak semua penikmat bermain-main di dunia empuk”, demikian angan-angan Tina.