You are now being logged in using your Facebook credentials

"Boneka-Boneka" Tina Di Via Via Cafe Jogja

RRI-Jogja News, Agustina Tri Wahyuningsih (Tina), Lahir di Purwokerto, 11 Agustus 1977, lulusan Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak tahun 1997 hingga saat ini, Tina aktif di berbagai kegiatan kesenian sebagai seorang pekerja seni, baik seni pertunjukan hingga seni rupa. Debut pameran pertamanya di tahun 2003, dimana ia sekaligus mendapat penghargaan sebagai juara pertama lomba lukis di kampus Sanata Dharma. Mimpi Dunia Empuk menjadi gelaran perdana pameran tunggalnya yang berlangsung di Via Via Café Jl. Prawirotaman Yogyakarta.

Tina adalah sosok yang tidak pernah bisa diam, pembawaannya yang kalem, khas perempuan Jawa, namun aktivitas dan ide-idenya terus bermunculan. Mulai dari membuat tas dan kaos, lukisan diatas papan kayu dan yang terbaru saat ini adalah karya-karya bonekanya.

Menurutnya, “Inspirasi untuk karya-karya ini sebenarnya sudah jauh terpendam dalam benak, namun baru bisa terrealisasikan di awal tahun ini; dimana sekarang saya lebih punya waktu senggang sambil merawat putri cantik pertama, Kaysha (18 bulan)”.

Memiliki Kaysha saat ini semakin menginspirasi Tina menekuni dunia bonekanya. Dan mendampingi Edo Pillu, sang suami yang juga seorang seniman setidaknya telah memberinya ide-ide segar untuk karyanya. Tina memang hobi dengan hal-hal yang berkenaan dengan dekorasi, kain katun, dunia dongeng dan ilustrasi didalamnya. Kombinasi dari latar belakang dan hobinya tersebut, jadilah karya-karya karakter Tina kali ini.

Seorang sahabat sekaligus konsumennya, Lieke Soe, mengungkapkan, “Mulai dari selera, tipe dan warna, meskipun di luar sana, mungkin ada produk-produk boneka yang mirip dan sudah lebih dulu muncul, namun karya Tina yang kemudian dilabeli jahitangan memiliki kekhasan tersendiri. Pilihan karakter motif kain, jenis kain dan figur boneka yang dia buat, itu khas Tina”. Lieke Soe sangat terkesan dengan ketepatan tebal boneka bantalnya, "Amat sangat pas dengan apa yang kita inginkan, empuk" ungkapnya.

Bagi Tina, pekerjaan yang terkonotasi domestik ini merupakan pelampiasan dari ide-ide unik dan kreatif, disamping itu ia bisa bermain dan bereksplorasi di dalamnya. Menumpahkan sebuah dongeng dan figur-figur bermotif kontemporer dalam sebuah boneka. Boneka adalah benda yang mengantarkan semua orang bermain, berkesan lucu, imut dan hampir semua kalangan umur  menikmatinya, mulai dari kanak-kanak hingga orang dewasa. 

Pameran ‘Mimpi Dunia Empuk’ di Via Via café tersebut mencoba mengantarkan pengunjung pameran pada imajinasi-imajinasi yang melanglang jauh, membuat lebih nyaman dengan dongeng-dongeng yang diciptakan melalui boneka-boneka tersebut.

“Aku ingin boneka karyaku tidak hanya sebagai bantal, tapi dia mampu menjadi bagian dari karya yang bisa berada dimana saja, dinikmati siapa saja. Aku ingin mengajak semua penikmat bermain-main di dunia empuk”, demikian angan-angan Tina.

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Jangan Terjebak Popularitas RRI-Jogja News/L-12, Memilih pemimpin berkualitas dalam Pemilu 2014, tidak harus berdasarkan ukuran popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik, Irman Putra Sidin, dalam seminar nasional peran partisipasi pemilih pemula di Yogyakarta, beberapa waktu…

Seni dan Budaya

Kereta-Kereta Pusaka Kraton Yogyakarta RRI-Jogja News/L-09, Salah satu ciri khas dari pernikahan Kraton Yogya adalah adanya iring-iringan kereta kuda yang akan membawa rombongan pengantin dari Kraton menuju Kepatihan untuk resepsi. Iring-iringan kereta kuda menjadi salah satu ciri khas upacara pernikahan Kraton Yogya. Acara itu…

Hukum

Pemuda Kecewa Koruptor RRI-Jogja News/L-03, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UGM, Yanuar Riski menyatakan kekecewaannya terhadap para koruptor, terlebih pemimpin yang korupsi seperti di Mahkamah Konsitusi. Dengan nada prihatin, ia berpendapat saatnya generasi muda memimpin bangsa, karena diyakini banyak pemuda…

Teknologi

Krisis Energi RRI-Jogja News/P-02, Dewan Energi Nasional (DEN) RI mendesak Pemerintah untuk mendorong pemanfaatan Bahan Bakar Gas dan Batubara untuk menggantikan BBM. Pasalnya cadangan minyak yang terus menurun dan ditambah kondisi saat ini Indonesia telah menjadi negara net importir minyak sejak tahun…