You are now being logged in using your Facebook credentials

Sastra Bulan Purnama "Mengenang Linus Suryadi AG"

RRI-Jogja News/L-09, Sastra Bulan Purnama edisi ke-19, menampilkan penyair dari tiga generasi untuk mengenang Linus Suryadi AG, penyair liris yang sangat kuat dan telah meninggal 14 tahun lalu. Mengusung tema “Membaca Puisi Membaca Linus” berlangsung Selasa malam (26/03/13) di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama menjelaskan, “Untuk edisi ke-19 ini masih meneruskan seri penyair berbeda generasi membaca puisi, hanya saja, penyair generasi Persada Studi Klub yang dipilih adalah Linus Suryadi AG, karena sampai akhir hayatnya tetap konsisten menulis puisi.

Menurut Ons Untoro, “Sebelum meninggal Linus masih menulis prosa lirik berjudul Kisah Dewi Anjani meski belum terselesaikan. Dua penyair masing-masing, Iqbal H. Saputra, seorang penyair muda generasi 2000-an membacakan puisi karyanya sendiri, kemudian Sri Suwarni Dirjo Suwarno, penyair generasi 1990-an yang memiliki potensi menulis puisi, malam itu juga membacakan puisi karyanya sendiri.

Puisi-puisi Linus Suryadi dibacakan oleh mereka yang belum pernah bertemu langsung namun mengenali karya-karya Linus, yakni Lulu Rahardi yang membacakan dua puisi berjudul ‘Bunga Nirwana’ dan ‘Musim Rontok’. Kemudian Endah Sr membacakan dua puisi Linus berjudul ‘Ibunda’ dan ‘Kembang Tunjung’.

Sedangkan Boen Mada membacakan esai pendek tentang Linus Suryadi yang ditulis oleh Krisbudiman dan didalamnya terdaoat tiga judul puisi yaitu “Maria Dari Magdalena”, “Doa Pagi” dan “Doa Malam”. Maria Widy Aryani membacakan puisi berjudul “Dari Bukit Sion”.

Sahabat-sahabat Linus Suryadi yang oleh Linus dibuatkan puisi seperti Helga Korda, membacakan dua puisi karya Linus berjudul “Lingga dan Yoni (1)” dan “Ibu di Desa”. Direktris Karta Pustaka Yogyakarta, Anggi Minarni membacakan tiga puisi masing-masing berjudul “Elegi”, “Baron” dan “Gereja St. Albertinus Jetis”.

Ami Simatupang dan Cicit Kaswani, membacakan penggalan prosa lirik yang belum selesai berjudul “Dewi Anjani Di Telaga Madrida”. Prosa Lirik “Pengakuan Pariyem” karya Linus yang paling terkenal dan telah dicetak ulang, penggalan kisahnya dibacakan oleh Heru Sambawa, seorang aktor dari Teater Gajah Mada.

Sahabat Linus lainnya, Untung Basuki sejak tahun 1970-an telah menggarap puisi menjadi lagu, menyanyikan beberapa lagu puisi karya
Linus Suryadi. Kelahirannya pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman diperingati melalui Sastra Bulan Purnama.

Sebagai penyair Linus Suryadi telah melahirkan banyak buku puisi, misalnya “Rumah Panggung”, “Kembang Tunjung”, “Tirta Kamandanu” dan menerbitkan beberapa buku kumpulan esai, seperti “Regol Megal-Megol”, “Nafas Kebudayaan Yogya” dan “Dibalik Sejumlah Nama”.

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Jangan Terjebak Popularitas RRI-Jogja News/L-12, Memilih pemimpin berkualitas dalam Pemilu 2014, tidak harus berdasarkan ukuran popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik, Irman Putra Sidin, dalam seminar nasional peran partisipasi pemilih pemula di Yogyakarta, beberapa waktu…

Seni dan Budaya

Kereta-Kereta Pusaka Kraton Yogyakarta RRI-Jogja News/L-09, Salah satu ciri khas dari pernikahan Kraton Yogya adalah adanya iring-iringan kereta kuda yang akan membawa rombongan pengantin dari Kraton menuju Kepatihan untuk resepsi. Iring-iringan kereta kuda menjadi salah satu ciri khas upacara pernikahan Kraton Yogya. Acara itu…

Hukum

Pemuda Kecewa Koruptor RRI-Jogja News/L-03, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UGM, Yanuar Riski menyatakan kekecewaannya terhadap para koruptor, terlebih pemimpin yang korupsi seperti di Mahkamah Konsitusi. Dengan nada prihatin, ia berpendapat saatnya generasi muda memimpin bangsa, karena diyakini banyak pemuda…

Teknologi

Krisis Energi RRI-Jogja News/P-02, Dewan Energi Nasional (DEN) RI mendesak Pemerintah untuk mendorong pemanfaatan Bahan Bakar Gas dan Batubara untuk menggantikan BBM. Pasalnya cadangan minyak yang terus menurun dan ditambah kondisi saat ini Indonesia telah menjadi negara net importir minyak sejak tahun…