Pameran Kereta Api Kuno "Sepur Kluthuk" Di Bentara Budaya Yogyakarta
- Wednesday, Mar 12 2014
- Written by Antok Wesman
- Hits: 224
RRI-Jogja News/L-09, Kereta api merupakan moda transportasi yang sangat populer di berbagai kalangan masyarakat. Hal itu sangat terasa ketika terjadi hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang menimpa Jawa tengah baru-baru ini, saat bandara ditutup, semua orang beralih menggunakan moda transportasi kereta api.
Di Indonesia kereta api muncul sejak zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1890-an. Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) bekerja sama dengan ITMC (Indonesia Trains Modelling Community) dan Roemah Toea memamerkan sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Koordinator Bentara Budaya Yogyakarta Hermanu kepada RRI menjelaskan hasrat pihaknya menggelar pameran tentang Kereta Api Kuno memang sudah lama dan dengan menggandeng kedua komunitas tersebit dimaksudkan agar pameran semakin menarik karena selain foto juga ada diorama kereta api berikut suasana ada stasiun kereta api, ada terowongan yang dilintasi kereta api, ada jembatan khusus untuk kereta api dan film dokumentasi kereta api zaman dahulu.
Karya yang dipamerkan berupa kereta model dari berbagai jenis kereta api, baik kereta api dalam negeri maupun luar negeri seperti Santa Fe dari USA, foto, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perkeretaapian di Indonesia, seperti rambu-rambu, perpurator, karcis KA, lukisan, dan gambar kereta api.
Komunitas kereta model ini (ITMC) saat ini sedang banyak penggemarnya, ratusan anggota perkumpulan kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Mereka mempunyai banyak model kereta api, lengkap dengan asesorisnya termasuk miniatur stasiun, jembatan, depo, tangki air dan segala macam bangunan yang berhubungan dengan kereta api.
Adapun Komunitas Roemah Toea sebagai komunitas yang menekuni perkeretaapian lebih menitikberatkan pada observasi dan studi sejarah jalur kereta api non aktif, sejarah perkeretaapian, sejarah bangunan tua pada umumnya, dan situs bersejarah lainnya.
Observasi yang sudah dilakukan, antara lain, di jalur kereta api non aktif di Pare-Kediri, jalur kereta api non aktif Yogyakarta-Pundong; jalur kereta api non aktif Yogyakarta-Sewugalur Kulonprogo; jalur kereta api non aktif Yogyakarta-Magelang dan pembersihan dan perawatan stasiun Maguwo lama.
Tujuan dari pameran ini adalah untuk mensosialisasikan pada masyarakat mengenai sejarah perkeretaapian dan mengajak masyarakat untuk ikut menjaga aset sejarah perekeretaapian yang ada. Sedangkan judul pameran “Kereta Malam” diambil dari sebuah lagu yang populer di tahun 70-an dinyanyikan oleh Elvi Sukaesih.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.