Perupa Bali I Made Mahendra Mangku Pameran Di Jogja
- Sunday, Apr 14 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 201
RRI-Jogja News/L-09, Perupa Bali, I Made Mahendra Mangku, akrab disapa Mangku, kelahiran Sukawati-Gianyar, Bali, pada tahun 1972, sejak usia delapan tahun, mulai belajar melukis tradisi kepada beberapa pelukis Bali Klasik tingkat lokal, diantaranya Ida Bagus Poleng dan belajar-bekerja sebagai tukang mewarnai lukisan pada art-shop setempat kemudian belajar di SMSR dengan minat khusus pada seni rupa modern dibawah bimbingan Pande Gede Supada.
Pada masa itu pula Mangku belajar dengan seniman Made Budhiana, inspiratif dari banyak calon perupa muda Bali yang menurut Putu Sutawijaya, di dalam konteks seni rupa Bali yang sarat tekanan, Made Budhiana adalah sosok perupa yang banyak membantu calon seniman muda Bali untuk belajar bagaimana menjadi bebas.
Selanjutnya Mangku menumbuhkan kepercayaan diri dengan memasuki kota budaya Yogyakarta, kuliah di Insitut Seni Rupa (ISI), bergabung dengan Sanggar Dewata Indonesia (SDI), menerima beasiswa Supersemar, mengikuti berbagai pameran. Pada periode itu Mangku menyadari kekurangannya dalam hal bentuk dan garis, sehingga mencari acuan bahasa visual non-Bali yang cocok dengan karakternya.
Untuk level nasional, Mangku mengacu kepada karya-karya Zaini pelukis asal Pariaman yang pendidikan formalnya hanya kelas V Sekolah Rakyat. Sedang pada tingkat global, memilih acuan kepada Robert Rauschenberg (AS) dan Antoni Tapies (Spanyol). Pilihan acuan bahasa visual, terutama kepada tiga perupa di atas, bukannya tanpa konsekuensi.
Diduga Mangku telah mengarah kepada pribadi yang anti-akademik, menganggap ijazah bukan hal penting untuk kemudian Mangku mengambil cuti kuliah dengan alasan ketidakcukupan finansial, memilih fokus berkarya dan pameran. Rupanya perupa Sumadiyasa tahu arah perubahan itu, sehingga sebelum terlanjur jauh, secara halus dia telah berhasil "memaksa", sehingga Mangku membuat karya Tugas Akhir, sebagai cara merampungkan kuliah.
Pameran lukisan bertajuk "Memòria personal, I Made Mahendra Mangku" di Sangkring Art-Space Nitiprayan Rt.01/20 No.88 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, adalah pameran tunggalnya yang ke tujuh, sekaligus penanda 21 tahun perjalanan karirnya di dunia seni rupa.
Sejumlah 30 karya lukis yang dibuat Mangku di sepanjang waktu 2012 dan awal 2013 terdiri dari 22 lukisan di atas kertas dan delapan lukisan di atas kanvas. Ke-30 karya abstrak dengan komposisi yang khas itu, merupakan hasil proses penciptaan terkini dengan pendekatan yang lebih mengutamakan rasa.
Karya-karya Mangku terbagi ke dalam delapan klaster, dengan empat bagian karya kertas dan sisanya karya kanvas, berdasar urutan seri karya. Sedangkan penyajian display dilakukan secara berselang-seling agar lebih variatif, sehingga enak dilihat, dengan begitu penikmat secara bebas bisa membuat linearitas kecenderungan rasa yang menjadi dasar kreativitas sang perupa, mulai 12 April hingga 12 Mei 2013.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.