You are now being logged in using your Facebook credentials

ASEAN Youth Camp 2011 Di Borobudur

RRI-Jogja News, Kepedulian kepada tradisi dan warisan budaya menjadi salah satu perhatian utama 10 negara yang tergabung dalam ASEAN (Association of the Southeast Asian Nations) dan komitmen yang tercantum dalam ASEAN Socio-Cultural Community sebagai implementasi ASEAN Charter guna mewujudkan komunitas sosial budaya di ASEAN pada 2015.

Acara ASEAN Cultural Youth Camp 2011 yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dirjen Sejarah dan Purbakala, di kawasan Candi Borobudur, Magelang, pada 20 hingga 27 November 2011 merupakan wujud nyata upaya menguatkan kepedulian generasi muda pada tradisi dan warisan budaya. ASEAN Youth Camp 2011 dengan tema “Youth, Cultural Heritage, and Diversity: We Feel, We care, and We Share Our Culture Identity” diikuti 52 peserta dari 10 negara anggota ASEAN masing-masing, Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, The Phillipines, dan Vietnam.

Selama sepekan seluruh peserta yang terbagi ke dalam empat kelompok yakni Kelompok Arkeologi yang dipandu oleh arkeolog Hubertus Sadirin, Kelompok Musisi dipandu oleh Y. Subowo, Kelompok Fotografi dipandu oleh Pamungkas Wahyu Setyanto dan Kelompok Penari yang dipandu oleh Ibu Setyastuti, menyelenggarakan workshop, kunjungan ke sekolah di sekitar Borobudur, dialog dan interaksi baik sesama peserta Kemah Budaya maupun dengan penduduk lokal.

"Saya sangat senang bisa terpilih mengikuti ajang Kemah Budaya ini, dan ini merupakan kunjungan saya yang pertama ke Indonesia, negara yang sangat saya kenal dan ternyata begitu indah, menyenangkan, keramahan penduduknya memang benar seperti yang saya dengar dari teman-teman saya yang pernah ke sini, saya sangat senang" ungkap Paul Quiambao, peserta dari Filipina yang masuk pada Kelompok Fotografi, kepada RRI-Jogja On Line pada acara santap malam menjelang Gala Performance berlangsung.

Cita rasa kuliner dan aneka permainan local bahkan cerita legenda, artefak sejarah, bangunan cagar budaya hingga adat-istiadat warga masyarakat serta pemandangan di sekitar lokasi Perkemahan Budaya para pemuda ASEAN tersebut menghasilkan karya kolaborasi yang luar biasa yang disajikan dalam acara Gala Performance yang berlangsung di Pendopo Karmawibangga Sabtu Malam (26/11) dimana secara resmi pada saat itu juga nama tempat itu diganti menjadi Museum Borobudur, yang peresmiannya dilakukan oleh Sulistyo Tirtokusumo, Direktur Seni Pertunjukan, Dirjen Nilai-nilai Budaya, Seni dan Film pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Malam pergelaran karya seni oleh seluruh pemuda peserta ASEAN Youth Camp 2011 di awali dengan penampilan jathilan oleh penari-penari cilik dari desa Candirejo, kemudian dilanjutkan dengan "The Magic Sound of ASEAN", paduan ensemble music dengan berbagai alat musik tradisional dari ke-10 negara ASEAN, melibatkan segenap peserta dari Kelompok Musisi dengan conductor Y. Subowo. Boleh dibilang Amazing sitar Thailand bertemu dengan seruling Filipina, dipadu kulintang Laos dan Gamelan Indonesia serta Bedug Singapura. Selanjutnya sajian tarian dalam tajuk “The Color of ASEAN” menunjukkan begitu indahnya kalau sepuluh warna budaya dari ke-10 negara ASEAN digabung, dipadukan secara apik, menghasilkan format tarian baru yang menyenangkan hati semua penonton.

Puncak acara berupa Pernyataan Bersama segenap peserta yang diwakili oleh ke-10 pimpinan delegasi dengan menempelkan lima kertas bertuliskan sikap hasil kesepakatan bersama, untuk mengedepankan pertukaran kebudayaan dan peningkatan kesepahaman.

Joint Statement of ASEAN Cultural Youth Camp 2011 “Promote the Cultural Exchange and Mutual Understanding” among ASEAN youth. 1). To enourage the implementation of the Declaration on ASEAN Unity in Cultural Diversity, Towards strengthening ASEAN Community. 2). To highlight the importance of ASEAN Youth Camp as a forum of communications in strengthening and improving relationship through culture among the youth of the ASEAN people. 3). To maintain initiative program of ASEAN Cultural Youth Camp conducted by ASEAN member states during ASEAN chairman for its continuity. 4). To raise awareness of the protection, preservation and promotion of cultural heritage both tangible and intangible for the ASEAN people’s prosperity. 5). To enhance people to people contacts that benefit the local community.

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Indonesia Potensi Jadi Negara Maju RRI-Jogja News/L-12, Menteri BUMN DAHLAN ISKAN mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara maju dalam jangka waktu 15 tahun ke depan. Hal tersebut diungkapkan DAHLAN ISKAN hari ini, dalam agenda Stadium General Lustrum ke 70, SMA Negeri 3 Yogyakarta. Ia mengatakan, potensi menjadi…

Seni dan Budaya

Perupa Surabaya Roadshow Di Museum Widayat RRI-Jogja News/L-09, Dua belas perupa dari Surabaya yang tergabung kedalam komunitas MOM (Museum of Mind) bekerjasama dengan Museum Dan Tanah Liat (MDTL) Yogyakarta, menggelar pameran bertajuk “Musim Semi Museum” di Museum Haji Widayat Jl. Letnan Tukiyat Sawitan, Mungkid, Jawa Tengah…

Hukum

Vonis Tipikor Tidak Tajam Lagi RRI-Jogja News/L-06, Vonis yang dijatuhkan Majelis Hakim  Pengadilan Tindak Pidana Korupsi -Tipikor- pada para tersangka korupsi mulai tumpul. Sampai dengan November tahun 2012 Pengadilan Tipikor telah memvonis bebas 71 tersangka kasus korupsi di berbagai daerah. Peneliti Indonesion…

Teknologi

Indonesia Netaudio Festival 1 Di Jogja RRI-Jogja News/L-09, “Apakah anda pernah mengunduh album musik secara legal dan gratis atau membuat musik remix? itulah Netaudio, aktivitas berbasis audio yang bergerak di dunia virtual, Internet,” ungkap Anitha Silvia dari Indonesia Netlabel Union, selaku koordinator “Indonesian…