Indonesia Netaudio Festival 1 Di Jogja
- Friday, Nov 16 2012
- Written by Antok Wesman
- Hits: 276
RRI-Jogja News/L-09, “Apakah anda pernah mengunduh album musik secara legal dan gratis atau membuat musik remix? itulah Netaudio, aktivitas berbasis audio yang bergerak di dunia virtual, Internet,” ungkap Anitha Silvia dari Indonesia Netlabel Union, selaku koordinator “Indonesian Netaudio Festival 1” yang digelar di Yogyakarta 16 dan 17 november 2012.
Dikatakan, “Netlabel dan radio online/radio internet telah dikenal oleh para pecinta musik dan aktivitas berbagi musik yang tidak melulu berorientasi pada nilai komersial. Sebuah praktik gotong-royong, kearifan lokal di era teknologi informasi".
Netlabel adalah label rekaman yang mendistribusikan rilisannya dalam format digital audio melalui jaringan Internet, rilisan dapat diunduh secara legal baik gratis maupun berbayar, sehingga Netlabel menjadi alternatif dalam wahana musik mandiri di Indonesia yang saat ini stagnan. Yes No Wave Music menyebut netlabel sebagai aksi ‘gift economy’, eksperimentasi musik gratis di dunia yang kapitalistik.
Anitha mengatakan, “Aksi ini bukanlah gagasan menghancurkan industri musik yang sudah mapan puluhan tahun, tetapi lebih pada tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara bebas. Bebas untuk diedarkan, diperdengarkan dan digubah oleh siapa saja. Sebuah pembebasan kreativitas”.
Rintisannya dimulai dengan merilis seri album kompilasi secara serentak pada tanggal 1 Januari 2011, diikuti.lima netlabel aktif yakni, Hujan! Rekords, Inmyroom Records, Mindblasting, Stone Age Records, dan Yes No Wave Music.
Pada hari Jum'at (16/11/12), bertempat di Kedai Kebun Forum Jl. Tirtodipuran No. 3 Yogyakarta digelar “Indonesian Netaudio Festival”, suatu kegiatan offline yang melibatkan para pelaku, pemerhati, dan penikmat netaudio di Indonesia.
Pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, berlangsung diskusi dengan tema “Berbagi Musik Sebagai Pemberdayaan Budaya” menghadirkana pembicara Nuraini Juliastuti, Peneliti KUNCI Cultural Studies center, kemudian Wok The Rock, Penggagas Yes No Wave Music, dan Anggung KuyKay, musisi Bottlesmokers serta Ari Juliano, pakar hukum hak cipta dari creative Commons Indonesia.
Pada saat bersamaan digelar Penggalangan Dana dengan menjual rilisan dan merchandise, bertujuan untuk menjaga keberlangsungan Indonesian Netaudio Festival, serta OffLine Sharing, kesempatan meng-akses rilisan netlabel secara bebas dan gratis.
Pada sore harinya digelar Lokakarya Radio OnLine, membahas proses produksi radio online dan pentingnya radio online dalam penyebaran pengetahuan dan karya. Dilanjutkan Pemutaran Film dokumenter berdurasi 80 menit berjudul “Presspauseplay” karya sutradara David Dworsky & Victor Kohler tahun 2011.
Agenda hari Sabtu (17/11) bertempat di LAF Garden Jl. Suryodiningratan No.37 Yogyakarta, digelar pertunjukan musik, sesi pertama bersama Serigala Jahanam, Sodadosa, Terapi Urine dan Creo Nova. Sesi kedua menghadirkan Frau, Bottlesmoker, Seek Six Sick, Belkastrelka, Sangkakala dan Dream Society.
Sedangkan acara Mashup Party dimulai pukul 23.00 hingga 01.00 WIB, berlangsung di Oxen Free Jl. Sosrowijayan No.2 Yogyakarta, bersama Terbujur Kaku, Umaguma & Lintang serta Fyahman.
Festival perdana tersebut juga sekaligus untuk merayakan ulang tahun Ke-5 Yes No Wave Music, netlabel pertama di Indonesia dipimpin oleh Wok The Rock, fokus di dunia seni kontemporer dan musik independen di Yogyakarta.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.
