Biennale Jogja ke-11
- Monday, Oct 17 2011
- Written by Antok Wesman
- Hits: 419
RRI-Jogja News, Event dua tahunan Biennale Jogja yang digelar sejak 1988 kini memasuki usia ke 22. Sebagai salah satu acuan dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Yayasan Biennale Jogja berfokus pada usaha mengorganisir nya menjadi berskala internasional dengan membangun dialog, kerjasama dan kemitraan antarbangsa.
Duet kurator Alia Swastika dari Indonesia dan Suman Gopinath dari India, mengusungnya kedalam tema "Religiusitas, Spiritualitas dan Kepercayaan", yang berlangsung 26 November hingga 8 Januari 2012 di berbagai lokasi, diantaranya di Jogja National Museum-JNM dan di Taman Budaya Yogyakarta-TBY.
40 seniman, 25 dari Indonesia dan 15 dari India akan menampilkan karya-karya yang mempresentasikan situasi sosial terkini, baik secara individual kelompok, maupun proyek-proyek seni komunitas. Seniman dari Indonesia yang terlibat yakni, Akiq AW, Albert Yonathan, Andy Dewantoro, Arahmaiani, Ariadhitya Pramuhendra, Arya Panjalu, Christine Ay Tjoe, Erika Ernawan, Iswanto Hartono, Krisna Murti / Jompet Kuswidananto, Made Wianta, Melati Suryodarmo, Nurdian Ichsan, Octora, Paul Kadarisman, RE Hartanto, Ruangrupa, Sarah Nuytemans, Setu Legi, Theresia Agustina, Titarubi, Tromarama, Wedhar Riyadi, Wimo Ambala Bayang, Wiyoga Muhardanto.
Sedangkan yang dari India ada Atul Dodiya, Archana Hande, Anita Dube, Amar Kanwar, N S Harsha, Prabhavati Meppayil, Sreshta Premnath, Pushpamala N, Riyaz Komu, K.P Reji, Sheela Gowda, Shilpa Gupta, Sheba Chhachhi, Sakshi Gupta, Valsan Koorma Kolleri.
Kegiatan yang didukung oleh PemProv DIY, Kedutaan Besar India dan Pusat Kebudayaan India di Jakarta, dalam pelaksanaannya, selain menampilkan Festival Equator arahan Joned Suryatmoko, juga menggelar Parallel Events yang dikoordinir oleh Aisyah Hilal. Keduanya berjalan beriringan dengan Pameran Utama sehingga masyarakat luas bisa terlibat dan berpartisipasi didalamnya.