RRI-Jogja News, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Kedutaan Besar RI di Libya menghentikan operasinya dan dialihkan ke Tunisia karena situasi keamanan di Libya yang makin tidak menentu. Tingkat risiko keamanan yang tinggi, telah membuat Pemerintah Indonesia mengevakuasi seluruh WNI di Libya. Kepala Negara berharap agar peperangan di Libya segera berakhir dan rakyat Libya mendapatkan lindungan dari Tuhan untuk bisa membangun masa depannya yang lebih baik seusai dengan keinginan mereka sendiri. Pemerintah Indonesia, prihatin dengan jatuhnya korban jiwa dari kalangan sipil yang jumlahnya tidak sedikit dan berharap ada penyelesaian damai di negara itu untuk mencegah bertambahnya korban sipil. Kepala Negara juga mengatakan transisi demokrasi yang mungkin akan terjadi di Libya hendaknya melibatkan seluruh elemen masyarakat Libya dengan demikian masa depan Libya benar-benar seperti yang diinginkan masyarakat Libya sendiri. Konflik yang terjadi di Libya telah mengakibatkan produksi minyak negara itu turun sekitar 90 persen. Penurunan produksi minyak Libya mengakibatkan gangguan pada pasokan minyak dunia, sehingga membuat harga minyak dunia tidak stabil.