Pentas Seni Tradisi Di Taman Budaya Yogyakarta

Jumat, 18 May 2012 17:00 Antok Wesman Dilihat: 26 Kali

RRI-Jogja News, Di tahun 2012, Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menggelar ajang yang sudah berlangsung dua tahun, Gelar Seni Pertunjukan Sepanjang Tahun, yang menurut Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Drs. Sukisno, M.Sn merupakan suatu program sebagai wahana untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). TBY yang berlokasi di pusat Kota Yogyakarta sangat strategis untuk memberikan nuansa budaya di tengah-tengah arus perkembangan zaman.

Dalam pada itu Ketua Pelaksana Kegiatan Dra. Sri Eka Kusumaning Ayu, kepada RRI-Jogja menjelaskan, tahun 2012 sebagai tahun ke tiga dengan tema “Pluralitas Seni Pertunjukan Dalam Etalase Kebudayaan” menampilkan 20 kesenian tradisional dari Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta.

Seni tradisi yang hampir punah yang dipentaskan diantaranya, Tari Jelantur, Tari Jothil dan Tari Topeng Bobung ketiganya dari Kabupaten Gunung Kidul, kemudian Tari Angguk Putra, Tari Incling dan Tari Strek ketiganya dari kabupaten Kulon Progo. Dari kabupaten Bantul dipentaskan Tari Jathilan, Tari Dadung Awuk, dan tari Carong.

Sedangkan kesenian dari kabupaten Sleman yang dipentaskan adalah Tari Peksi Moy. Adapun Kota Yogyakarta mementaskan Tari Jathilan, Gamelan Gaul dan beragam karya kreasi beberapa sanggar semisal dari sanggar Saraswati, sanggar Sastra Jawa Sekar Pangawisan dan sanggar Suryo Kencono.

Salah satu tarian yang masih tetap lestari bernama tari Jelantur dari Desa Nganjir, Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul. Tari Jelantur yang merupakan sarana untuk berdakwah agama Islam pada saat kemunculannya di Gunung Kidul kini dikembangkan oleh Pak Widi, warga dusun setempat dan pertunjukan di Taman Budaya Yogyakarta sebagai hasil binaan Sri Suhartanti, mahasiswa lulusan tahun 2003 dari Universitas Negeri Yogyakarta, warga Gunung Kidul, yang membuka sanggar Tari Mekarsari di Kecamatan Semin.

Kepada RRI-Jogja, Tanti demikian panggilan akrabnya mengungkapkan kepeduliannya untuk ikut melestarikan tarian tradisi tersebut yang menurutnya tinggal satu-satunya yang ada meskipun asal muasalnya berasal dari lereng Gunung Merapi kemudian oleh Kakeknya Pak Widi dibawa ke Gunung Kidul dan tetap bertahan sampai saat ini.

Ciri-ciri Tarian Jelantur singkatan dari Jelajah Dengan Tutur, yang dipentaskan sudah mengalami rekonstruksi sedemikian rupa terutama pada konstum, terdiri dari dua pasukan kuda, diikuti Pedang Tunggal kemudian sepasukan pembawa Rontek dan Tombak Panjang, lalu ada Pedang kembar, Penthul Temben.

Ciri khas Tarian tersebut yaitu adanya seorang Kapten yang membawa peluit dan sesekali meniupkan peluitnya sebagai aba-aba membentuk konfigurasi dan formasi barisan. Menurut Tanti selaku pelatih, aselinya peluit yang digunakan terbuat dari bambu, namun mengingat sisi praktisnya kini diganti dengan peluit pada umumnya.

Tarian Jelantur yang sangat dinamis dimainkan oleh total 18 penari remaja putra-putri mengenakan kostum berwarna biru–keemasan, menggambarkan perjuangan tiada henti antara yang hak melawan yang batil.

Sebegitu antusiasnya remaja di desa Nganjir bergabung ikut menarikan tarian Jelantur tersebut terungkap saat RRI-Jogja menemui salah seorang penari bernama Sugeng Winata (15 tahun) anak bungsu dari empat bersaudara warga Dusun Nganjir, yang duduk di bangku kelas 3 pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Semin. Meski di menit-menit terakhir saat kelompok kesenian tersebut akan berangkat menuju Yogyakarta, dirinya baru mendapat ijin dari orangtuanya.

Gelar Seni Pertunjukan juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian tradisi dari Nusantara yang dibawakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Jawa Barat, Bali, Lampung, dan IKPM Sulawesi Selatan. Selain itu disetiap pementasan yang berlangsung mulai pukul 10 pagi di halaman Taman Budaya Yogyakarta di Jl. Sriwedani tersebut juga di gelar pemutaran film dokumentasi tentang kesenian tradisional di DIY, terbuka untuk umum secara gratis.

You are here:   HomeBeritaHeadline NewsHeadline NewsPentas Seni Tradisi Di Taman Budaya Yogyakarta

Seksi Berita

Share/Save/Bookmark