RRI-Jogja News, Kebiasaan menikmati suasana sore dengan sajian minum teh dan penganan ringan kini bisa ditemukan di The Phoenix Hotel Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No.9 dengan sajian khusus pula berupa Fashion Show.
Untuk High Tea kali ini pihak hotel menampilkan disainer dari Semarang, Dana Rahardja, berlangsung Minggu (25/3) di 1918’s Terrace Lounge dengan beragam makanan ringan, kue dan minuman baik kopi maupun teh mulai pukul 15 hingga 17 WIB dengan harga 50-ribu Rupiah net per orang.
Public Relations Manager The Phoenix Hotel Yogyakarta Wiwied A. Widyastuti kepada RRI-Jogja menjelaskan, Hi Tea Fashion Show merupakan kegiatan yang dilakukan pihaknya untuk mengapresiasikan perkembangan dunia fesyen di Yogyakarta-Jawa Tengah dan bekerjasama dengan beberapa disainer terkemuka dengan maksud juga sebagai ajang pengenalan sekaligus promosi kepada para buyer dan customer khususnya tamu-tamu yang menginap di Phoenix Hotel.
Selain itu, Hi Tea Fashion Show merupakan personal show dan bersifat private yang ditujukan kepada para client, disamping sebagai exposure dari kedua belah pihak yakni The Phoenix Hotel Yogyakarta dan disainer yang bersangkutan.
Disainer Dana Rahardja,dalam presentasi kali ini menyajikan puluhan rancangan yang difokuskan pada busana-busana ready-to-wear, kebanyakan busana casual berbahan dasar batik tulis dan batik cap dari daerah pesisiran semisal Pekalongan, Lasem, Madura, dan batik Semarangan.
Ciri khas rancangan Dana adalah gayanya yang simple, feminim, sedikit seksi, namun tetap elegant dan anggun. Disain busananya banyak dipengaruhi oleh American Style yang sederhana, fungsional dan timeless.
Pergelaran karya Dana Rahardja di The Phoenix Hotel Yogyakarta sudah yang kedua kalinya setelah yang pertama pada Agustus 2011 sembari melakukan penjajagan terhadap selera kostumer. Untuk kali ini Dana menyuguhkan rancangan yang lebih bergaya casual, ringan dan cocok untuk para turis yang sedang berlibur di daerah tropis namun tetap ingin tampil modis.
Koleksi yang menjadi highlight berupa koleksi yang ditampilkan saat ajang Indonesia Fashion Week 2012, 26 Februari lalu, di Gedung Jakarta Convention Center –JCC Senayan, berupa busana ready-to-wear etnik kontemporer.
Untuk mendukung program Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia –APPMI menduniakan sarung, Dana terinspirasi oleh kecantikan bunga-bungan di musim semi untuk dituangkan kedalam kain berwarna pastel. Dana menggunakan kain sarung encim khas Pekalongan bercorak 60-70-an dipadukan dengan bahan-bahan chiffon, taffeta, tulle dan brokade.