Grup Musik Jogja Something Wrong Membuat Video Klip
- Tuesday, Jan 24 2012
- Written by Antok Wesman
- Hits: 813
RRI-Jogja News, Dalam kurun waktu 15 tahun merupakan pembuktian konsistensi grup musik hardcore Yogyakarta Something Wrong yang terdiri dari Kucing (lead vocal dan additional lead gitar), Hendi (rhythm guitar, backing vocal), Trek (lead gitar, backing vocal), Sutik (bass gitar, backing vocal) dan Seno (drum) dengan membuat video klip untuk single-nya berjudul Matamu Sempal.
Lagu tersebut diambil dari album ke-tiga berbahasa Jawa berjudul NESU (Negoro Edan Sengsoro Uripe), suatu lirik lagu yang bercerita tentang amarah karena pengkhianatan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh seseorang yang dianggap sebagai saudara sendiri.
Bahasa yang kasar berupa makian keseharian memang nampak vulgar tetapi maksud dari bahasa yang kasar dan sarkastik tersebut adalah jawaban sederhana dari sebuah komunikasi dalam kehidupan nyata. Umpatan dalam bahasa Jawa bagi kalangan anak muda terdegar akrab dan lirik bahasa Jawa menjadi eksotis ditelinga komunitas luar Jogja, sehingga semakin membuat Something Wrong sarat dengan karakter lokal.
Album Nesu berisi 12 lagu dan tambahan intro dan outro di awal dan akhir album dengan 10 lagu baru dan dua lagu lama yang diambil dari album pertama dan kedua. Bagian intro dan outro album ini berisi tembang Pangkur Ngrinasmara ciptaan Sunan Kalijaga yang ditembangkan oleh Titik Suryati. “Pangkur Ngrinasmara ini tembang Jawa yang berisi petunjuk, petuah, nasehat untuk menjalani kehidupan di dunia ini,” jelas Sutik.
Adapun 10 lagu baru itu diantaranya, Satpol Keple, Ra Urusan, Akeh Tunggale dan Sakarepmu. Beberapa lagu dalam album ketiga ini berkolaborasi dengan musisi Yogyakarta seperti Heru aka Papati dari Shaggydog/Dubyouth, Raymond juga dari Shaggydog, Pandu dari Brutal Corpse serta Yowie.
Album pertamanya berjudul Demo 99 di tahun 2000 dilanjutkan album kedua Get off My Back pada Maret 2003.
‘Tujuan dari pembuatan video klip ini adalah menghasilkan karya seni visual yang dapat menjadi sebuah karya yang bermakna sekaligus mempunyai kritik sosial yang lugas dengan membawa seni tradisi wayang, khususnya bentuk performance-nya yang menyuguhkan tehnik bayangan yang dilihat dari sudut pandang berbeda,’ ujar Sutik kepada wartawan.
Pengambilan gambar berlangsung Minggu (22/1) di Gudang UD Lam Jaya, Jl. Kasongan Raya, Sekar Petak RT 01, Dusun Gedongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.