You are now being logged in using your Facebook credentials

Grup Musik Jogja Something Wrong Membuat Video Klip

RRI-Jogja News, Dalam kurun waktu 15 tahun merupakan pembuktian konsistensi grup musik hardcore Yogyakarta Something Wrong yang terdiri dari Kucing (lead vocal dan additional lead gitar), Hendi (rhythm guitar, backing vocal), Trek (lead gitar, backing vocal), Sutik (bass gitar, backing vocal) dan Seno (drum) dengan membuat video klip untuk single-nya berjudul Matamu Sempal.

Lagu tersebut diambil dari album ke-tiga berbahasa Jawa berjudul NESU (Negoro Edan Sengsoro Uripe), suatu lirik lagu yang bercerita tentang amarah karena pengkhianatan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh seseorang yang dianggap sebagai saudara sendiri.

Bahasa yang kasar berupa makian keseharian memang nampak vulgar tetapi maksud dari bahasa yang kasar dan sarkastik tersebut adalah jawaban sederhana dari sebuah komunikasi dalam kehidupan nyata. Umpatan dalam bahasa Jawa bagi kalangan anak muda terdegar akrab dan lirik bahasa Jawa menjadi eksotis ditelinga komunitas luar Jogja, sehingga semakin membuat Something Wrong sarat dengan karakter lokal.

Album Nesu berisi 12 lagu dan tambahan intro dan outro di awal dan akhir album dengan 10 lagu baru dan dua lagu lama yang diambil dari album pertama dan kedua. Bagian intro dan outro album ini berisi tembang Pangkur Ngrinasmara ciptaan Sunan Kalijaga yang ditembangkan oleh Titik Suryati. “Pangkur Ngrinasmara ini tembang Jawa yang berisi petunjuk, petuah, nasehat untuk menjalani kehidupan di dunia ini,” jelas Sutik.

Adapun 10 lagu baru itu diantaranya, Satpol Keple, Ra Urusan, Akeh Tunggale dan Sakarepmu. Beberapa lagu dalam album ketiga ini berkolaborasi dengan musisi Yogyakarta seperti Heru aka Papati dari Shaggydog/Dubyouth, Raymond juga dari Shaggydog, Pandu dari Brutal Corpse serta Yowie.

Album pertamanya berjudul Demo 99 di tahun 2000 dilanjutkan album kedua Get off My Back pada Maret 2003.

‘Tujuan dari pembuatan video klip ini adalah menghasilkan karya seni visual yang dapat menjadi sebuah karya yang bermakna sekaligus mempunyai kritik sosial yang lugas dengan membawa seni tradisi wayang, khususnya bentuk performance-nya yang menyuguhkan tehnik bayangan yang dilihat dari sudut pandang berbeda,’ ujar Sutik kepada wartawan.

Pengambilan gambar berlangsung Minggu (22/1) di Gudang UD Lam Jaya, Jl. Kasongan Raya, Sekar Petak RT 01, Dusun Gedongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Sekber Dukung Pernyataan PA IX RRI-Jogja News/L-12, Sekber Keistimewaan mendukung pernyataan sikap Pakualam ke 9, menyikapi konflik internal di Kadipaten Puropakualaman, yang dibacakan dalam agenda pisowanan di Bangsal Sewatama Puro Pakualaman hari ini. Ketua Sekber Keistimewaan Widihasto Wasana Putra berharap dengan…

Seni dan Budaya

"Rumah Di Seribu Ombak" Tayang Serentak   RRI-Jogja News/L-09, Berawal dari persahabatan Samihi dan Wayan Manik, meski keduanya berbeda agama, namun keduanya mempunyai rasa takut yang sama, yang membuat keduanya bertekad bersama-sama keluar dari trauma yang menghantui mereka. Samihi takut kepada air, takut kepada laut karena…

Hukum

DPR Tolak Tender Digital RRI-Jogja News/L-12, DPR menolak pembahasan proyek tender digital dengan Pemerintah, hingga Rancangan Undang-Undang Penyiaran yang baru selesai dibahas.Anggota Komisi Satu DPR ROY SURYO mengatakan, pembahasan proyek tender digital dinilai bertentangan dengan Undang-Undang nomor 32 tahun…

Teknologi

Layanan Data Solution Di Jogjatronik RRI-Jogja News/L-09, Era perkembangan teknologi terus tumbuh secara signifikan, hal ini dibarengi dengan meningkatnya pasar bisnis telekomunikasi di segmen layanan data. Menyadari hal tersebut XL Central Region berupaya untuk terus menghadirkan konsep inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar…