You are now being logged in using your Facebook credentials

Irwan Ahmett Mewakili Rumah Seni Cemeti Jogja Ke Jepang

RRI-Jogja News/L-09, Tahun ini, Rumah Seni Cemeti diundang untuk berpartisipasi di Setouchi Triennale, yang diselenggarakan pada bulan Maret sampai November 2013 di dua belas pulau yang terletak di Laut Seto, Jepang.

Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Fukutake House Art Platform di Setouchi Triennale 2013, Cemeti telah memilih Irwan Ahmett untuk bepergian ke Jepang dan membangun sebuah instalasi berjudul "A Vulnerable Bubble".

Menurut penjelasan dari Rumah Seni cemeti Yogyakarta, Makanan juga menjadi bagian dari strategi Asia Platform untuk mengkomunikasikan globalisasi pada budaya lokal. Cemeti membawa juru masak Lidya Sulastri untuk mengajarkan cara memasak kuliner Indonesia.

Asia Platform bertempat di sebuah Sekolah Dasar yang telah ditinggalkan di desa Fukuda yang terletak di kepulauan Shodoshima. Proyeknya meliputi pameran seni rupa dari delapan seniman dari Australia, Taiwan, Cina, Korea, Singapura, Thailand, Indonesia dan Hong Kong.

Pameran diadakan di Sekolah Dasar Fukuda. Irwan Ahmett dengan karyanya bertajuk “A Vulnerable Bubble” yakni Balon, instalasi video 2013, berkolaborasi dengan Ismal Muntaha,Tita Salina, Muhammad Fatchurofi, Ricky Janitras, sebagai seniman rujukan Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta.

Di Indonesia, desa menawarkan gaya hidup yang berkaitan dengan budaya lokal yang sangat spesifik dan seharusnya menjadi pilar strategis dalam pembentukan perkotaan yang kuat. Tapi demi mempercepat pertumbuhan ekonomi, desa-desa ditinggalkan dan daerah pedesaan semakin menyusut. Sumber daya manusia yang terbaik diserap oleh kota besar. Indikator perubahan yang signifikan dapat dilihat pada derasnya arus informasi dan teknologi.

Irwan Ahmett melakukan penelitian di sebuah desa di Jatisura, Jawa Barat dan mengumpulkan data dari kejadian-kejadian aktual. Data ini kemudian disandingkan dengan temuan-temuan yang dibuatnya di Fukuda dan akan diproyeksikan di sebuah balon raksasa yang memenuhi seisi ruang kelas.

Irwan Ahmett, lahir pada tahun 1975 di sebuah kota kecil di Jawa Barat, Indonesia dan saat ini tinggal dan bekerja di Jakarta. Ia belajar Desain Grafis di Institut Kesenian Jakarta. Pada tahun 2003, Irwan dan Tita Salina mendirikan Ahmett Salina; sebuah pusat kegiatan desain- bekerja untuk klien serta menciptakan proyek seni.

Seni visual dan desain saling terkait dalam proyek-proyeknya berkaitan dengan ruang publik dan pengalaman manusia. Proyek tersebut diinisiasi oleh Rumah Seni Cemeti untuk Setouchi Triennale 2013, didukung oleh Japan Foundation Jakarta dan Fukutake Foundation Jepang.

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda

Politik

Pandangan Tokoh Agama Bantul Abubakar Shiddiq Tentang Pesta Demokrasi 2014 RRI-Jogja News/L-09, Saat ini Bangsa Indonesia memasuki Tahapan Awal menuju Pesta Demokrasi 2014 dan banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya dikemukakan Drs. H. Abubakar Shiddiq, BA, Tokoh Agama sekaligus Tokoh Masyarakat di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pada hitungan mundur, hari…

Seni dan Budaya

Perayaan Kemerdekaan Ala Seniman Jogja Di Ark Galerie RRI-Jogja News/L-09, Sutradara Pertunjukan serba bisa Citra Pratiwi dan Pemain Teater Naomi Srikandi serta DJ Uma dan Uji Hahan juga Kelompok Musik Girli, menyemarakkan Pameran Tunggal Ugo Untoro di Ark Galerie Jl. Suryodiningratan Yogyakarta dengan Art Performance sekaligus merayakan…

Hukum

OJK Terima 240 Laporan Investasi Bodong Bulan Juni RRI-Jogja News/L-06, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam tempo 3 Minggu di Bulan Juni telah menerima sebanyak 1470 Laporan Pengaduan Masyarakat 240 diantaranya tentang laporan investasi bodong.   "Laporan investasi bodong yang disampaikan masyarakat kebanyakan merupakan pengaduan kerugian…

Teknologi

Pemerintah Dinilai Kurang Perhatikan Wayang RRI-Jogja News/L-06, Sentuhan teknologi akan membuat wayang disenangi Generasi Muda. Wayang selama ini dinilai sebagai tradisi kuno sehingga peminatnya terbatas pada kalangan tertentu. Demikian terungkap dalam Seminar Wayang dan Generasi Muda berlangsung di Pusat Kebudayaan Kusnadi…