You are now being logged in using your Facebook credentials

Apresiasi Seniman Jogja Terhadap Visi Maestro Lempad

RRI-Jogja News/L-09, I Gusti Nyoman Lempad adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjalanan seni rupa Bali. Latar belakang kesenian klasik yang kental dan pertautannya dengan madzab modernism yang dikenalkan oleh Walter Spies, telah melahirkan corak dan karakter kekaryaannya yang khas, satu pembaharuan pada tradisi seni lukis klasik Bali.

Pergulatan estetik I Gusti Nyoman Lempad dengan organisasi bernama Pita Maha diyakini telah menjadi satu potret penting pertemuan antara nilai tradisi dan spirit modernitas, antara Timur dan Barat, antara paradigm lokal dan global. Dua sisi penting yang telah melahirkan akulturasi estetik tersendiri, yang telah menginspirasi dan membentuk identitas seni rupa Bali hingga hari ini.

Dalam estetika ulayah yang mengakar dan seni kontemporer yang hingar, senyatanya seni rupa Bali berjalan di antara dua arus tersebut. Masa lalu memang tidak diwariskan secara utuh dan konsisten.

Sejarah telah mengalami sirkulasi dalam bentuk yang kadang klise, berdasarkan pada formula retoris yang sudah ada. Untuk itu diperlukan sebuah pembacaan yang menyeluruh dan berulang-ulang untuk memahami dan memaknai capaian sejarah masa lalu.

Kompleksitas diri dan pemikiran I Gusti Nyoman Lempad yang tertuang dalam karya-karyanya senyatanya menjadi satu hal penting untuk dibaca, dikaji, dan dimaknai kembali dalam konteks pengembangan seni rupa kontemporer saat ini. Sebagai satu bentuk dialog reflektif dengan masa lalu karena sejarah masa lalulah yang membentuk saat ini, esok dan masa yang akan datang.

Gagasan untuk membaca ulang semangat sang Maestro Lempad diusung oleh seniman-seniman muda yang tergabung dalam Sanggar Dewata Indonesia (SDI) Yogyakarta melalui pameran seni rupa bertajuk Vibrant Visions of Lempad sebagai tonggak penting untuk melihat sejauhmana seniman-seniman muda Bali anggota SDI mampu membaca diri dalam ruang pertemuan antara masa lalu, realita kekinian, dan imajinasi dimasa depan.

Kepada RRI-Jogja, Ketua SDI Yogyakarta, I Gede Arya Sucitra mengungkapkan, pameran 69 karya seni rupa yang digelar pada tanggal 30 Juni hingga 21 Juli 2012 di Sangkring Art Space & Sangkring Art Project, Dusun Nitiprayan, Kecamatan Kasihan, Bantul, sebagai wujud apresiasi 69 seniman muda anggota SDI Yogyakarta terhadap visi Sang Maestro I Gusti Nyoman Lempad.

Selama pameran berlangsung, ditayangkan pula film dokumenter hasil wawancara dengan anak-keturunan Sang Maestro yang mengekspos kepedulian I Gusti Nyoman Lempad terhadap dunia pendidikan, dengan durasi sekitar 30 menit.

 

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda