RRI-Jogja News, PT Pos Indonesia dalam hal ini Kantor Pos Yogyakarta bersinergi dengan Dinas Pariwisata Propinsi DIY meluncurkan Penerbitan Kartu Pos Sekali Seumur Hidup Tangal 11 Bulan 11 Tahun 2011 dan Penandatanganan Sampul Hari Pertama Peringatan 11 Jogja Heritage Building Di Kawasan Titik Nol yang dilakukan oleh Penanggungjawab dan Pengelola ke-11 Bangunan Bersejarah Di Kawasan Titik Nol disaksikan Kepala Divisi Regional VI PT Pos Indonesia Wilayah Jateng-DIY, Maman Suherman, Kepala Dinas Pariwisata Prop DIY Tazbir, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto dan Ketua Pengurus Daerah Filateli DIY Bambang Totok Pujiantoro serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Divisi Regional VI PT Pos Indonesia Wilayah Jateng-DIY, Maman Suherman mengatakan, “Perkembangan Teknologi yang begitu pesat dan kemudian diberlakukannya Undang Undang No.38 Tahun 2009, membuat PT Pos Indonesia harus berpikir keras dan cerdas karena hal itu akan menggerus bisnis PT Pos Indonesia”.
Menurutnya, “Kini, nyaris tidak ada lagi komunikasi tertulis secara pribadi oleh masyarakat karena telah digantikan oleh sarana komunikasi yang lain sehingga pihaknya harus melakukan restrukturisasi, reorganisasi dan revitalisasi bisnis yang sekarang bertumpu pada tiga pilar utama yakni, mail yang didalamnya terdapat parcel, bisnis logistik dan financial service atau post payment, suatu tata-cara pembayaran rekening, pengiriman maupun penarikan uang tunai di Kantor Pos melalui On Line. Sehingga dengan itu PT Pos Indonesia tetap bisa eksis dan menumbuhkan optimis”.
“Salah satu yang tidak tergantikan dengan kemajuan teknologi dan menjadi ke khas-an Pos adalah dengan diterbitkannya perangko” ungkapnya. “Moment Jam 11, tanggal 11, bulan 11 dan tahun 2011 ini menjadi unik buat filateli” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Tazbir mengemukakan bahwa kawasan Titik Nol merupakan komitmen dari Gubernur DIY untuk dijadikan kawasan wisata berbasis heritage bagi kekayaan Yogyakarta. Suatu kawasan yang memiliki kekuatan historis dan berdampak kepada pariwisata serta kemajuan Yogyakarta, sedangkan sebelas Bangunan Bersejarah yang ada disekitarnya sangat spesifik khas Yogyakarta sebagai kawasan konservasi yang perlu dilestarikan.
Diharapkan dengan Penandatanganan Sampul Hari Pertama Peringatan Sebelas Jogja Heritage Building Di Kawasan Titik Nol tersebut menjadi suatu langkah nyata bagi pembenahan-pembenahan di kawasan ini dalam rangka memajukan pariwisata di DIY sehingga terlihat ini akan menjadi tujuan yang aman-nyaman sekaligus menarik para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ke-11 Bangunan Bersejarah tersebut yakni, Benteng Vredeburg, Istana Presiden Gedung Agung, Bangunan Bank Indonesia, Bangunan Pasar Beringharjo, Bangunan Gedung Societet, Bangunan Bank Negara Indonesia, Bangunan Museum Sonobudoyo, Bangunan Jogja Art Gallery, Bangunan Masjid Agung Kauman, Bangunan Kraton Yogyakarta dan Bangunan Kantor Pos Yogyakarta.
