Sumber foto : jogjakota.go.id

RRI-Jogja News, Peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 pagi tadi berlangsung di kompleks Tepat jam 8 pagi tadi dibunyikan sirine atau gaok sebagai tanda pertempuran mulai berlangsung. Bertindak selaku Pembina Upacara Walikota Yogyakarta, HARIYADI SUYUTI sekaligus menghimbau masyarakat untuk tidak melupakan sejarah Yogykarta sebagai tonggak merebut Jogja kembali sebagai wujud kembalinya Indonesia dari tangan penjajah.

Menilik pada sejarah terdapat beberapa alasan Kolonel Bambang Sugeng memilih Yogyakarta sebagai sasaran utama serangan umum, yaitu sebagai Ibukota Republik Indonesia, sehingga meski direbut selama 6 jam tapi tetap berpengaruh terhadap perjuangan melawan Belanda. Selanjutnya Dunia internasional harus mengetahui serangan tentara nasional Indonesia khususnya terhadap Yogyakarta.

Ketua Panitia Peringatan 63 Tahun SUJONO mengatakan peringatan ini bertujuan meneladani semangat patriotism para pahlawan dalam memperjuangkan keutuhan NKRI. Peserta upacara terdiri badi sejumlah kalangan, meliputi Veteran, Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Pramuka, Pengurus Museum Benteng Vredeburgh/ Pelajar SMP maupun SMA dan Paguyuban Wehkreis III Yogakarta. Melalui momentum Serangan Umum 63 tahun ini diharapkan dapat menjadi hari nasional seperti hari peringatan hari pahlawan setiap 10 November. Usai upacara acara dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan dengan tabur bunga bertempat di Jalan Kusumanegara bersama tokoh veteran pejuang.