Korupsi Oleh Inkonsistensi
- Friday, Apr 04 2014
- Written by Munarsih Sahana
- Hits: 15
RRI-Jogja News/L-10, "Pelaku tindak pidana korupsi melakukan korupsi dalam jaringan yang memiliki pola tertentu. Sehingga korupsi di Indonesia tidak random dan tidak incidental tetapi sistemik dan dapat direkonstruksi polanya," papar Profesor Etty Indriati dari UGM dalam bukunya berjudul "Pola dan Akar Korupsi" yang diluncurkan hari Jumat (4/4/2014).
Jaringan sistemik tersebut terdiri pejabat Negara, individu yang mewakili korporasi dan makelar. Munculnya para makelar disebabkan oleh masih banyaknya kesenjangan misalnya antara si kaya dan miskin dan antara sistem politik dan hukum yang modern dalam demokrasi, namun tidak diimbangi oleh perilaku yang sesuai oleh mereka yang berada dalam kekuasaan.
Menurutnya, sistem birokrasi yang ada masih diwarnai oleh praktek upeti dan sikap-sikap yang tidak sesuai dengan tuntutan birokrasi modern.
"Agar kalangan Akademisi mampu mengembangan ilmu pengetahuan dengan pendekatan yang disesuaikan dengan konteks guna mencari solusi menghentikan praktek korupsi," saran Pakar Politik (Parpol) Fisipol UGM, Profesor Purwo Santoso.
Buku Pola dan Akar Korupsi merupakan hasil riset Profesor Etty Indriati saat menjadi peneliti tamu di Universitas Yale Amerika Serikat dan kursus di Akademi Anti Korupsi Internasional atau International Anti Corruption Academy Austria.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.