Karya Sastra "Saubet Tali Tresna" Titik Renggani
- Friday, Feb 01 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 308
RRI-Jogja News/L-09, Peluncuran Buku Cerita Pendek berbahasa Jawa, berjudul ”Saubet Tali Tresna” karya Titik Renggani yang mengekspresikan gagasan pribadi penulis, berlangsung meriah pada Rabu malam (30/01/13) di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri banyak kalangan diantaranya, Bupati Sleman Sri Purnomo, Kepala RRI Yogyakarta Sutrisno Santoso, S.Sos; Kepala LPKBN Surakarta Prof. Dr, Dharsono, M.Sn; serta Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Drs. H. Sahari.
Karya sastra Jawa terbitan Citra Sains Surakarta, Cetakan Ke-1, 2013, setebal 70 halaman tersebut, memuat cerita cinta yang akrab di lingkungan sekitar penulis berdomisili. Dalam paparannya Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa bangsa yang maju bisa diawali dari rumah yang tenteram, bahagia, harmonis dan berkualitas.
Menurut Bupati Sleman, keluarga seperti itu terwujud dari komitmen bersama setiap pasangan dalam rasa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. ”Ada nasehat bijak dalam buku itu yang melandasi hidup bersama, suatu dinamika relasi hubungan untuk membanguun sebuah rumah tangga”, ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala RRI Yogyakarta Sutrisno Santoso turut mengungkapkannya dalam Bahasa Indonesia mengingat hadirin yang ada berasal dari berbagai daerah di Indonesia semisal dari Lampung, Jawa Barat dan Madura.
Sementara Titik Renggani, kelahiran Yogyakarta, 17 Januari 1974, pekerjaan sehari-harinya adalah Penyiar dan Penullis Naskah Sandiwara Radio di RRI Yogyakarta. Dia juga menulis Dongeng Bahasa Jawa dan Geguritan yang telah dijadikan buku acuan Pelajaran Bahasa Jawa untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepada RRI-Jogja, Titik mengaku buku ”Saubet Tali Tresna” dipersiapkan dalam waktu satu bulan dan saat yang paling mood untuk menulis yakni tatkala dirinya mendengar musik sambil menyanyi.
Buku yang menceritakan bahwa cinta itu tak hanya satu putaran tetapi nyawiji, diterbitkan dengan harapan bisa membagi pengalaman bagi semua orang bahwasanya menikah itu sejatinya hanya sekali saja dan dibawa sampai mati.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.