You are now being logged in using your Facebook credentials

Pameran Seni Rupa Mengenang Tino Sidin

RRI-Jogja News/L-09, “Tino Sidin tidak punya sekolah namun muridnya jutaan”, ungkap Mikke Susanto selaku kurator pada Pameran Seni Rupa bertajuk “Ya Bagus, Tino Sidin” yang digelar di Gedung Museum Bank Indonesia Jl. Panembahan Senopati No.4-6 Yogyakarta mulai Jum’at pukul 19.30 WIB (16/11/12).

Ungkapan Mikke Susanto kiranya tepat untuk menggambarkan sosok Tino Sidin (1925-1995) yang hidupnya sepenuhnya dia curahkan untuk mengajar anak-anak tentang tata cara menggambar.

Mikke Susanto yang didampingi putri almarhum Tino Sidin, Panca Takaryati dan Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Causa Iman Karana selaku tuan rumah kepada wartawan mengatakan, “Ya, bagus, jangan takut-takut”, adalah komentar ikonik Tino Sidin yang akrab dipanggil Pak Tino setiap kali menilai karya anak-anak dalam program acara “Gemar menggambar”.

Acara tersebut disiarkan oleh Stasiun TVRI Yogyakarta pada tahun 1969 hingga 1978 dan dilanjutkan di TVRI Pusat Jakarta tahun 1979 hingga 1989, serta di acara “Mari Menggambar” di stasiun TPI Jakarta di tahun 1993.

Menurut Mikke, “Dengan penyampaian teknik menggambar yang sederhana, menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak, Pak Tino telah menginspirasi begitu banyak anak Indonesia untuk mencintai dunia seni lukis melalui program tayangan televisi dan berbagai kegiatan mengajar yang dilakukan Tino Sidin.

Penampilan khas Pak Tino dengan topi pet dan cangklong (pipa rokok) nya pun sampai saat ini masih melekat di ingatan setiap siswa dan pemirsanya pada waktu itu”.

Pameran di Gedung Museum Bank Indonesia menampilkan 100 lebih karya seni dan memorabilia Tino Sidin, koleksi keluarga, semisal sketsa, karya lukis, buku-buku panduan menggambar, karya komik, ilustrasi film, video siaran dan rekaman suara.

Beberapa karya yang dipamerkan bahkan belum pernah dipublikasikan sama sekali semisal lukisan Tino Sidin berjudul “Penggembala Kambing” koleksi Istana Tampak Siring, Bali kemudian Surat Resmi Presiden RI Pertama Bung Karno yang meminta tolong kepada Tino Sidin agar memperkuat spirit relawan Indonesia yang berjuang di medan perang saat konfrontasi dengan Malaysia dan yang dinilai menjadi masterpiece Tino Sidin yakni Buku “Gemar menggambar”.

Dalam pada itu pihak bank Indonesia sepenuhnya mendukung digelarnya karya-karya Tino Sidin seperti diungkapkan Causa Iman karana kepada RRI-Jogja, selain mengapresiasi Sang Maestro juga kembali memperkenalkan Gedung Museum BI yang menjadi salah satu heritage Bangunan Cagar Budaya kepada publik guna dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Serangkaian kegiatan pendukung berupa Dialog Budaya dengan tema “Meneruskan Semangat dan Cita-Cita Tino Sidin” yang berlangsung pada hari Sabtu (17/11) mulai pukul 16 WIB di lokasi pameran serta Lomba menggambar dan mewarnai untuk siswa SD dan SMP berlangsung Minggu (25/11) di area parkir Gedung Museum Bank Indonesia.

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda