Festival "Museum Goes To Istana"
- Tuesday, Sep 25 2012
- Written by Antok Wesman
- Hits: 66
RRI-Jogja News/L-09, Gerakan Cinta Museum yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2009 harus senantiasa digelorakan mengingat museum dapat sebagai media pembelajaran, sumber ilmu pengetahuan, serta daya tarik wisata dan budaya.
Untuk mengangkat keberadaan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta dan luar DIY, sebagai pilihan wisata pendidikan serta untuk menarik minat masyarakat khususnya generasi muda agar mencintai museum, maka Dinas Kebudayaan Propinsi DIY bekerjasama dengan Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY menggelar Festival Museum Tahun 2012 bertajuk “Museum Goes To Istana” pada tanggal 23 hingga 28 September.
Festival Museum diawali dengan karnaval menampilkan koleksi unggulan 29 museum di DIY serta Andong Hias Duta Museum Nasional Tahun 2012 dan Dimas Diajeng Jogja, pada Minggu siang, 23 September, pukul 14.00 WIB dengan rute dari Jl. Malioboro menuju Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Adapun pembukaannya berlangsung di Pagelaran Kraton Yogyakarta oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada pukul 16.30 WIB.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah DIY dr. Andung Prihadi M.Kes. Sultan menyatakan, “Apresiasi yang tinggi kepada Barahmus atas penyelenggaraan kegiatan ini, karena potensi wisata budaya yang luar biasa dan transfer pengetahuan bagi generasi muda. Dengan Gerakan Cinta Museum kita perkokoh karakter dan kepribadian bangsa dan tema Museum Goes To Istana tersebut sangat tepat dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang membangun karakter kebangsaan, singkron dengan fungsi dan peran museum sebagai pelestari kekayaan budaya yang mampu menumbuhkan semangat kebangsaan".
Saat dikonfirmasi RRI-Jogja mengenai dipilihnya Kraton menjadi tempat penyelenggaraan pameran museum, Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi DIY, GBPH Yudhaningrat mengatakan sasaran awalnya adalah Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta, yakni eks Gedung Senisono, namun berbagai faktor yang memberatkan maka pilihan tersebut urung kemudian lokasi dialihkan ke Kraton Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu Pameran Museum yang berlangsung selama enam hari di Pagelaran Kraton Yogyakarta tersebut diikuti 35 museum dari berbagai daerah selain dari DIY juga dari Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Solo.
Museum yang mengikuti pameran yakni, Museum Yogya Kembali, Museum TNI AD, Museum Peta, Museum Geoteknologi Mineral UPN, Museum Biologi UGM, Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Jendral Sudirman, Museum Bahari, Museum Kayu Wanagama, museum Ullen Sentalu, Museum Gunung Api Merapi, Museum Pakualaman, Museum Pendidikan Indonesia UNY, Museum Gumuk Pasir, Museum TNI AU, Museum Tembi Rumah Budaya, Museum Wayang Kekayon, Museum Affandy, Museum Tani Jawa Indonesia, Museum RS Mata Dr. Yap, Museum Sandi, Museum Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo Unit 1, Museum Kraton Yogyakarta, Museum Perjuangan, Museum Olahraga Nasional Jakarta, Museum Transportasi Jakarta, Museum Penerangan Jakarta, Museum Perangko Jakarta, Museum Telekomunikasi Jakarta, Museum Istiqlal dan Bayt Al Qur’an Jakarta, Museum Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jakarta, Museum Negeri kalilmantan Selatan dan Monumen Nasional Pers Solo.
Selama pameran, di arena panggung dipentaskan beragam jenis kesenian tradisional semisal, Kendang Sujud, Wayang Kancil oleh Ki Nanang, Calung Banyumas, Keroncong Korem 072 Pamungkas, Perkusi Jimbe ISI, Cokekan Witosuoro, dan Musikalisasi Puisi oleh Untung Basuki.
Selain itu juga digelar lomba permainan anak tradisional, penulisan tentang museum, menggambar khusus untuk anak-anak, serta pembagian doorprize teruntuk para pengunjung tanpa dipungut biaya masuk.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.