RRI-Jogja News, Ditengah perkembangan teknologi digital dan informasi yang melanda hampir semua lapisan usia, seni lukis juga tidak luput dari imbas gelombang perubahan tersebut, namun seni lukis sebagai salah satu ekspresi pikiran dan jiwa tertua dalam generasi peradaban manusia, masih sangat kaya akan makna.
Hal itu dikemukakan Yandramin Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, saat meresmikan Pameran Art & Graphic Yogyakarta pada hari Kamis (14/6), menampilkan karya enam pelukis Jogja, berlangsung Kamis (14/6) hingga akhir bulan (30/6), di Ruang Pameran Kantor Cabang Yogyakarta Jl. Ringroad Barat No. 123 Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
Menurut Yandramin Halim, meskipun segalanya telah digantikan oleh komputer, namun seni lukis akan kehilangan sebagian besar manfaat dan sentuhan emosinya jika goresan pensil dan kuas oleh tangan manusia juga digantikan oleh sentuhan ringan ujung jari pada layar komputer.
Untuk itu pihak Faber-Castell merasa terpanggil dan berupaya ikut melestarikan karya-karya masterpiece dari para maestro pelukis dengan memproduksi pensil warna berkualitas tinggi yang memiliki ketahanan umur hingga seratus tahun (ditandai dengan bintang tiga). Sedangkan produk lainnya berupa spidol berwarna, bisa digunakan anak-anak dengan aman karena menggunakan bahan warna makanan yang senantiasa di audit secara rutin oleh auditor dunia.
Di Indonesia, Faber-Castell berdiri sejak tahun 1992 melalui pabrik pensil PT Faber-Castell Indonesia dan kini namanya menjadi PT Faber-Castell International Indonesia dengan 24 jaringan distribusi di Tanah Air.
Adapun produk-produk berkualitas dan aman tergolong kedalam lilma kategori yakni, Playing and Learning, suatu produk menggambar dan mewarnai teruntuk anak-anak usia 3 hingga 12 tahun. Kemudian produk Art and Graphic, melanjutkan produk pertama namun untuk usia remaja hingga dewasa termasuk orang dewasa yang memiliki hobi melukis bahkan juga untuk para pelukis profesional. Ketiga berupa produk Premium, jenis alat tulis mewah untuk kalangan profesional, para eksekutif dan para kolektor. Ke empat berupa alat tulis untuk sekolah hingga perkantoran serta marking, suatu produk untuk menandai.
Ke enam pelukis yang mengikuti Pameran Lukisan yang dibuka oleh pelukis Nasirun dan seluruh karyanya menggunakan pensil berwarna Art & Graphic adalah, AC Andre Tanama, A Hari Santosa, Asnar Zacky, Indiria Maharsi, Muhammad Fadhlil Abdi, Robi Fathoni dan Yunazzil Muslih.