Pemerintah Menseriusi Potensi Bambu
- Saturday, Feb 09 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 325
RRI-Jogja News/L-09, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo, bekerjasama dengan Komunitas Masyarakat Bambu Indonesia Yogyakarta dan didukung oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia akan serius mengembangkan industri bambu, mulai dari hulu hingga hilir, dengan sistem pemberdayaan masyarakat.
Keseriusan program itu dimulai dengan diadakannya Seminar & Lokakarya Pembentukan Jaringan Kerja Kebangkitan Bambu Nusantara, hari Kamis (31/2) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta.
Lokakarya tersebut juga menjadi pemantapan agenda Konggres Bambu Nasional 2013 yang akan diselenggarakan di P4TK Yogyakarta dan di kompleks Candi Prambanan pada 22 – 24 April 2013 mendatang yang melibatkan berbagai komunitas penggiat bambu se-Indonesia, akademisi, pemerintah, pengusaha, pengrajin, dan petani bambu.
Masalah lingkungan, khususnya pemanfaatan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan nilai ekonomi bambu yang potensial serta langkanya ketersediaan bahan baku bambu guna menunjang industri bambu menjadi latar belakang rangkaian program kebangkitan bambui.
Gerakan nasional tersebut dinilai mampu memberdayakan petani bambu dan industri kecil sekaligus mengatasi beberapa masalah lingkungan. Untuk mendukung program itu nantinya akan dibangun Center for Bamboo Application di Yogyakarta guna mendampingi petani bambu dan industri terkait dengan supervisi dari akademisi dan peneliti masalah bambu. Penerapan teknologi tepat guna dalam budidaya maupun pengolahan bambu akan menjadi fokus Center for Bamboo Application.
Salah satu pembicara dalam lokakarya, Direktur Bina Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan RI, Haryadi Himawan, mengatakan "Produksi bambu nasional saat ini semakin menurun dan pemanfaatannya pun 80% masih secara tradisional. Dengan gerakan kebangkitan bambu diharapkan nilai ekonomi bambu dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi terkini yang sebenarnya sudah tersedia di lembaga-lembaga penelitian maupun di perguruan tinggi".
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BPDAS Serayu Opak Progo, Kukuh Sutoto, selaku pemateri dalam lokakarya tersebut. Untuk mendukung program tersebut pihaknya menargetkan menanam satu juta batang bambu dengan memanfaatkan DAS.
Berdasarkan data Tahun 2011, luas hutan bambu di DIY tercatat ada 220 hektar yang tersebar di empat kabupaten, meliputi 94,8 hektar di Sleman, 66,2 hektar di Bantul, 55,3 hektar di Kulonprogo, dan 4,25 hektar di Gunungkidul.
Pada Tahun 2012, pemerintah DIY dan Jawa Tengah menanam bambu di lahan seluas 100 hektar. “Dari 18 ribu hektar luas hutan di DIY, sepertiganya berupa hutan bambu. Tahun 2013, pihaknya menargetkan menanam bambu di 15 desa,” ungkapnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DI Yogyakarta, Ahmad Dawam, mengatakan "Keterbatasan lahan untuk menanam bambu dapat diatasi dengan memanfaatkan DAS dan memberdayakan masyarakat sekitar DAS. Pemberdayaan kelompok kerja dalam pengolahan bambu nantinya akan meningkatkan produksi dan komoditas bambu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengembangan Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) DIY, Amir Panzuri, menambahkan, "Pemanfaatan bambu untuk meningkatkan nilai ekonominya tidak hanya digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga. Sudah banyak teknologi yang mendukung pengolahan bambu guna menaikkan nilai tambahnya. Saat ini serat bambu pun bisa diolah menjadi benang yang sangat kuat untuk membuat pakaian".
“Permintaan pasar luar negeri akan produk yang ramah lingkungan seperti bambu ini sangatlah tinggi dan Indonesia masih belum bisa memanfaatkannya secara maksimal untuk menambah devisa,” tambahnya.
Hasil dari Seminar & Lokakarya Pembentukan Jaringan Kerja Kebangkitan Bambu Nusantara antara lain, dibentuknya komunitas Masyarakat Bambu Indonesia DIY yang bertugas menggagas berbagai program pendukung gerakan kebangkitan bambu seperti pendampingan terhadap pengrajin bambu serta memberi edukasi kepada masyarakat lingkup DIY akan pentingnya bambu.
Selain itu Masyarakat Bambu Indonesia DIY juga akan mengembangkan jaringan kerja yang lebih solid dengan berbagai pihak terkait, maupun dengan komunitas penggiat bambu di luar DIY.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.