Tari Rampoe Aceh Dan Tari Henggang NTT Menyemarakkan Earth Hour 2014 Di Royal Ambarrukmo Yogyakarta
- Wednesday, Mar 26 2014
- Written by Antok Wesman
- Hits: 166
RRI-Jogja News/L-09, Bulan Maret 2014 kegiatan Earth Hour kembali digelar di Yogyakarta, dengan pemadaman listrik selama satu jam di berbagai lokasi pada hari Sabtu, 29 Maret 2014.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga turut berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour tersebut dan pemadaman listrik di Royal Ambarrukmo Yogyakarta meliputi pemadaman berbagai lampu di area halaman depan, pendopo agung dan logo hotel di atas gedung, pada pukul 20.00 – 21.00 WIB.
Di Royal Ambarrukmo Yogyakarta pelaksanaan kegiatan Earth Hour tidak hanya sekadar pemadaman lampu di area hotel, di Pendopo Agung diadakan berbagai pertunjukan dan penampilan kesenian budaya dari Pendopo Activity yang menjadi ciri khas Royal Ambarrukmo Yogyakarta selama ini pada jam 19.00 – 21.00 WIB.
Pendopo Community performance merupakan bentuk apresiasi Royal Ambarrukmo terhadap semangat semua komunitas yang rutin melakukan latihan di setiap minggunya. Selain penampilan Kelompok Tari Aceh – Rampoe, Teater Bagi Bumi, Komunitas Biola Anak, Komunitas Suling Bambu, Tari Henggang dari Komunitas NTT pun akan menambah kemeriahan pucak budaya. Acara itu terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.
Rangkaian perayaan Hari Bumi dimulai sejak pagi hari, dengan acara Gowes Bareng karyawan Bank Mandiri serta seminar tentang penyelamatan bumi untuk kehidupan yang nyaman. Seminar mengundang Prof. Dr. Sudibyakto, pakar dari UGM, Drs. Djoko Raharjo, dan Halik Sandera direktur Walhi.
Pelaksanaan Earth Hour diharapkan menjadi batu loncatan yang mampu memberi kontribusi besar bagi bumi pada umumnya, dan lingkungan sekitar pada khususnya. Gerakan Earth Hour ramai digalakkan di berbagai negara sebagai wujud kepedulian terhadap situasi dan kondisi bumi yang semakin memburuk.
Penggunaan energi yang berlebihan dan tidak terkontrol masih menjadi persoalan utama di berbagai belahan dunia yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Gerakan ini menjadi salah satu aksi kecil yang apabila diselenggarakan bersama dan menjadi perhatian utama, maka akan memberi sumbangsih besar bagi eksistensi bumi.
The Ambarrukmo, merupakan kawasan bersejarah yang merupakan destinasi baru di Yogyakarta, area yang unik dan menarik untuk dikunjungi jika datang ke Yogyakarta. Kawasan bersejarah yang dilindungi oleh pemerintah tersebut, tertata dan menyatu dengan baik selaras dengan perkembangan jaman, tempat dimana semua orang berkumpul.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta sebagai hotel bertaraf internasional pertama yang dibangun pada tahun 1965 , kemewahan yang sarat dengan nilai sejarah sejak era revolusi telah direnovasi pada tahun 2011. Dilengkapi dengan 247 kamar dan lebih dari 20 meeting room termasuk Ballroom yang terbesar, termewah di kota Yogyakarta.
Hotel yang memiliki fasilitas kelas dunia dengan mengedepankan ciri pelayanan keramah-tamahanan Indonesia, Royal Ambarrukmo Yogyakarta sebagai Warisan Nasional, kini kembali menjadi kebanggaan Yogyakarta.
Kedhaton Ambarrukmo adalah Sebuah Kebun Raja yang dirubah menjadi tempat peristirahatan bagi keluarga Sultan di abad 15 dan akhirnya menjadi tempat tinggal bagi almarhum Sultan Hamengku Buwono VII pada abad ke-19. Kedhaton Ambarrukmo dipertahankan sebagai bangunan bersejarah dan saat ini telah difungsikan sebagai Mini Museum yang mengangkat kegiatan berbasis seni & budaya dalam kesehariannya.
Plaza Ambarrukmo, Pusat perberbelanjaan terbesar dan termewah di Kota Yogyakarta , dilengkapi lebih dari 200 pertokoan dengan brand lokal dan internasional. Menjadikan Ambarrukmo Plaza bukan hanya sebagai surga berbelanja namun menjadi daya tarik untuk memanjakan mata bagi setiap pengunjung.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.