Bantuan Norwegia Di Magelang Relief 2011
- Saturday, Oct 29 2011
- Written by Antok Wesman
- Hits: 486
RRI-Jogja News, Rune Edvardsen, vocalis Red Band asal Norwegia bersama musisi-musisi nasional papan atas, didalam panggung raksasa di Lapangan Sanggrahan atau Lapangan Manunggal Kota Magelang, Jum’at (28/10) dan Sabtu (29/10) menghibur masyarakat Jawa Tengah, khususnya teruntuk mereka yang setahun lalu tertimpa bencana erupsi Gunung Merapi. Musisi-musisi nasional yang ambil bagian dalam konser bertajuk “Magelang Relief 2011” yakni, D’Site Band, Cainomen, Nania Idol, SKJ ’94, Red Band, Anji, Bean, Terry dan Shaggy Dog dari Yogyakarta.
Selama dua hari itu pula Rune Edvardsen yang adalah Ketua Dina Foundation menggelar aksi sosial kemasyarakatan, berupa pengobatan gratis serta mendanai perbaikan pipa air dan MCK yang hancur terkena erupsi untuk 750 Kepala Keluarga di dua dusun masing-masing dusun Ngargomulyo dan dusun Paten di kecamatan Dukun, dekat Muntilan setelah empat bulan melakukan survey bersama-sama dengan Yayasan Habitat.
Spokeperson for Dina Foundation Indonesia Billy Lantang kepada wartawan menjelaskan, “Aksi nyata yang dilakukan oleh Dina Foundation di Indonesia kali ini merupakan yang ke tiga kalinya setelah di tahun 2009 melakukan hal serupa di Porong, Jawa Timur, kemudian ditahun 2010 di Manado dan 2011 di Magelang, Jawa Tengah”.
Dikatakan, “Untuk perawatan pipa air minum dan MCK pihak Dina Foundation menyerahkannya kepada penduduk setempat”. Pilihan ke dua dusun tersebut, menurut Rune melalui penterjemahnya Sary Latief, selaku Operational Director, “Dikarenakan keduanya merupakan dusun yang paling kritis dan sangat membutuhkan air bersih”.
Kepedulian warga Norwegia terhadap orang-orang miskin di belahan dunia lain dalam hal ini di Indonesia, meski kedua Negara itu, Indonesia dan Norwegia, letaknya saling berjauhan, disebabkan oleh pengalaman pribadi Rune ketika mengikuti ayahnya pesiar di Indonesia di tahun 1971. Saat itu di Jakarta, Rune melihat anak lelaki kakinya invalid, seketika timbul rasa iba, dan Rune atas ijin ayahnya ingin membelikan sesuatu untuk anak lelaki itu yang kemudian menginginkan beras untuk makan keluarganya, lantas Rune pun membelikan beras dan sejak itu Rune senantiasa memiliki rasa belas kasihan manakala menjumpai seseorang yang dia rasa memang harus dibantu.
Demikian halnya dengan nama Dina Foundation yang didirikan di tahun 2002, ketika dia berkunjung ke Congo, Afrika, dimana waktu itu disana sedang terjadi perang suku, saat dia memasuki hutan dia memergoki seorang anak perempuan yang menggendong bayi, saat dia tanya, ternyata anak perempuan itu setiap malam diperkosa oleh tentara dan milisi-milisi yang sedang berperang sehingga dia tidak tahu lagi siapa bapak dari anak yang digendongnya itu. Kebetulan anak perempuan itu bernama Dina, yang kini dia abadikan menjadi nama yayasan yang dipimpinnya sendiri.
Semua yang dialami Rune, dia ceritakan kepada kerabat dan teman-temannya di Norwegia yang kemudian menindaklanjuti dengan wujud penggalangan dana kemanusiaan untuk upaya yang sedang dia lakukan di Indonesia, juga di India dan di Afrika, dimana masih banyak orang-orang di ketiga wilayah itu yang membutuhkan pertolongan.
Menurut Rune, ”Warga Norwegia merasa senang bisa membantu orang lain meskipun berbeda keyakinan maupun budaya, karena apa-apa yang dilakukan oleh penduduk Norwegia selalu tercatat dengan tertib sehingga pertanggungjawabannya jelas dan terbuka, di Negara saya tidak ada tindak laku Korupsi, karena korupsi merupakan aib, hal yang sangat memalukan bagi orang-orang Norwegia, dan pelakunyapun beserta keluarganya akan dikucilkan seumur-umur”.