Rakernas KADIN Di Yogyakarta, Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN
- Wednesday, Oct 16 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 60
RRI-Jogja News/L-09, Untuk menselaraskan kebijakan pemerintah terhadap industri tradisional yang berbasis budaya bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya dan Bidang Industri Kreatif & MICE menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema: “Keberpihakan Pemerintah Melalui Apresiasi dan Pemanfaatan Produk-Produk Industri Berbasis Budaya Menuju Indonesia Kreatif Dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 “.
Rakernas tersebut berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis (16–17/10/13) di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa dan diikuti 250 peserta.
Acara tersebut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif, Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan Menteri Koperasi dan UKM, Syariefuddin Hasan, Ketua Umum KADIN Indonesia dan jajaran pimpinan KADIN, Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan KADIN Provinsi seluruh Indonesia, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, para pengusaha, akademisi, pers dan masyarakat.
Industri berbasis budaya merupakan industri yang berfungsi sebagai tameng identitas bangsa. Melalui pengembangan industri ini diharapkan dapat terbentuk “Pembangunan Karakter Bangsa” yang menghargai budaya bangsa untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan keseharian dan diperkenalkan kepada dunia sekaligus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Contohnya, sektor pariwisata yang ditunjang oleh industri berbasis budaya secara keseluruhan, dapat meningkatkan potensi kedatangan wisatawan ke Indonesia meningkatkan masa tinggal wisatawan dan dengan sendirinya meningkatkan transaksi ekonomi dan nilai budaya itu sendiri.
Sementara, industri kreatif sebagaimana perkembangan di berbagai negara, secara empiris mampu menunjukkan menjadi sektor pendorong bagi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya, termasuk industri berbasis budaya.
Namun demikian, hingga saat ini kontribusi ekspor dan PDB dari industri berbasis budaya dan industri kreatif masih sekitar 1%. Sedangkan prospek pengembangan kedua sektor ini ke depan sangat besar.
Sebelumnya pada tanggal 21 Maret 2013 lalu, Wakil Ketua Umum (WKU) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) telah menyelenggrakan Forum Sarasehan Program WKU Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya yang dihadiri oleh Gubernur DKI, Joko Widodo.
Forum Sarasehan ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah, Khususnya DKI jakarta dalam mengembangkan potensi ekonomi dengan melibatkan banyak pelaku usaha utama di tingkat UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), pelaku di bidang industri berbasis budaya, yang mendukung sektor pariwisata yang dapat meningkatkan kedatangan wisatawan ke Indonesia serta menambah transaksi ekonomi dan nilai budaya itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Putri K Wardani, “ Industri berbasis budaya memiliki potensi untuk bersaing secara ekonomi dengan melibatkan banyak para pelaku usaha, semisal jamu dan minuman tradisional, kerajinan tangan, kain tradisional (batik, songket, tenun ikat dan sulam), makanan dan kuliner khas daerah, cara pengobatan tradisional serta seni musik dan tari khas daerah.”
Selanjutnya Putri K Wardani berharap agar Pemerintah Pusat dan Kepala Daerah dapat memberikan dukungan dengan membuat sebuah SK yang mengharuskan para pelaku usaha pariwisata seperti hotel, mall, rumah makan, biro perjalanan, pelabuhan, maskapai penerbangan, dan sebagainya mengadopsi produk produk industri berbasis budaya dalam menjalankan usaha.
Keberpihakan pemerintah menjadi titik tolak dari meningkatnya kecintaan terhadap produk dalam negeri yang menimbulkan permintaan bertambah, diiringi dengan kesinambungan proses produksi dan akhirnya mengacu pada pendapatan negara dari sektor industri berbasis budaya untuk peningkatan kesejahteraan bagi para pelaku UKM.
Dalam acara Rakernas, juga diramaikan dengan pameran dari hasil produksi Komisi Tetap (Komtap) seperti Jamu & minuman tradisional, kosmetik & spa, handycraft, makanan tradisional, seni dan budaya.
Juga diperagakan pertunjukan fashion show dari Alleira Batik, Ikat Indonesia oleh Didiet Maulana yang diperagakan oleh Finalis Puteri Indonesia dan juga dihadiri oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2013, Marisa Sartika dengan tarian Alam Sumber Kesehatan dimana Make Up dan Hair Do dipersembahkan oleh Moors Profesional Make Up dari Mustika Ratu.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.