You are now being logged in using your Facebook credentials

Seniman Jogja Farid Stevy Asta Menggelar Karya Di Bali

RRI-Jogja News/L-09, Farid Stevy Asta, perupa dari Jogja, menggelar karya-karyanya dalam tema “Bahagia Itu Sederhana” di Kendra Gallery, Bali, mulai 29 Juni hingga 29 Juli 2013 dan seremoni pembukaannya akan dimeriahkan dengan penampilan musisi Jogja pula yakni Cangkang Serigala dan BBDK.

Pameran tunggal Farid Stevy Asta telah disebarluaskan melalui jejaring sosial dengan hashtag #bahagiaitusederhana. Susi Johnston selaku penulis tamu mengungkapkan bahwa saat Farid men-twit hashtag tersebut, dia merasakan bahwa kalimat itu merupakan mantra yang membuat Farid merasa bebas-merdeka. Mantra kehidupan melalui teknologi komunikasi modern yang bergerak sangat cepat, menembus kemana-mana, kepada siapapun, tanpa halang rintang, melahirkan beragam karya kreatif.

Rain Rosidi selaku kurator pameran menjelaskan, Selama proses pameran Farid berburu kata di sela-sela aktivitasnya main band, mendesain grafis dan sebagainya. Dia membuat beberapa buah-buku kecil semacam log book, yang menjadi alatnya untuk menyimpan kata-kata atau kalimat. Setiap kata atau kalimat yang diproduksi oleh seseorang, entah lewat media sosial atau iklan atau ucapan, setidaknya sudah melalui proses editing dalam benak si pengirim pesan.

Cetusan-cetusan kata itu dipungut oleh Farid dan dimasukkan dalam buku kecilnya. Buku bersampul kulit itu dipenuhi coretan-coretan yang bakal menjadi bahan mentah untuk tulisan-tulisannya. Pola ini sama dengan yang dilakukannya untuk menulis lirik lagu. Di studionya, Farid mengeksekusi kata-kata dan kalimat itu dalam kanvas secara spontan, mirip seperti kereta pikiran dalam psikoanalisis.

Farid menulis kata dan menulis lagi di sebelahnya dengan keterhubungan di bawah sadar. Pada waktu melukis, kata-kata itu diperlakukan kembali menjadi elemen lukisan dengan cara membubuhi di beberapa kata dengan garis membentuk bidang.

Melalui karya-karya yang dipamerkan, Farid menceritakan sosok yang baru saja diselesaikan yang merepresentasikan sebuah metamorfosa di dalam perkembangannya. Dia mengunakan kata “mentah” secara intuitif dengan gembira. Berlatar belakang dunia desain dan grafis, Farid mendobrak karya bersih, garis jelas dan reproduksi mudah dan murah serta tak terbatas di dalam perkembangannya sebagai seorang seniman.

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda