Festival Bentara Upacara Adat Se DIY 2013 Di Alun-Alun Utara Yogyakarta
- Monday, Jun 17 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 308
RRI-Jogja News/L-09, Festival Bentara Upacara Adat Tahun 2013 diikuti 10 kontingen Bentara Upacara Adat darei empat Kabupaten dan Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2013 mulai pukul 8 WIB hingga selesai di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Festival Bentara Upacara Adat merupakan sebuah gelar kolosal tradisi unggulan yang hanya terdapat di DIY diselenggarakan sebagai upaya menjaga eksistensi dan pemberdayaan Upacara Adat menjadi sebuah atraksi budaya dengan tidak mengubah nilai-nilai esensialnya, fokusnya pada pengemasan ke masyarakat menjadi sebuah bentuk pergelaran kebudayaan yang menarik serta komunikatif, dengan menampilkan unsur koreografi dan teatrikal sehingga dapat dinikmati, dihayati dan diapresiasi.
Dari sana, masyarakat akan menjumpai berbagai bentuk tata laksana keragaman budaya, bukan penyeragaman, terutama dalam hal Bentara atau prajurit pengawal/kelompok pengiring upacara adat. Penggunaan kata Bentara dimaksudkan sebagai pembeda dengan Bregada atau prajurit yang lebih bermakna untuk pertahanan atau peperangan.
Upacara Adat sebagai produk kebudayaan lokal, memiliki fungsi penguatan relasi manusia dengan Tuhan, identitas budaya, pewarisan nilai, inspirasi gagasan & ilmu, pemberdayaan pelaku budaya, pengembangan potensi ekonomi masyarakat serta pengembangan dunia pariwisata pada umumnya.
Hal ini merupakan cerminan karakter masyarakat Jawa yang agraris relijius dimana setiap permohonan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dengan upacara ritual mempergunakan simbol-simbol budaya, berbagai ubarampe yang warna-warni dan hal itu sering menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat seperti pandangan musyrik/syirik karena minimnya acuan pewarisan pengetahuan dan dokumentasi dari makna filosofis sebenarnya.
Oleh karena itu Dinas Kebudayaan DIY melaksanakan upaya kongkrit menyelenggarakan acara besar Festival Bentara Upacara Adat ini selain untuk pelestarian, aktualisasi, ekspresi, pelurusan makna riil filosofi upacara adat juga memberikan upaya mendorong para pelaku upacara adat di DIY untuk lebih gigih menggali dan mengeksplorasi nilai-nilai tradisi demi menemukan keotentikan yang sesuai dengan latar historis, kultural dan sosial serta sesuai dengan Perda no.4 th 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta.
Festival Bentara Upacara Adat tahun 2013 menyambut keistimewaan DIY dilaksanakan lebih kolosal dan besar karena masing-masing daerah mengirimkan dua kontingen bentara upacara adat sehingga berjumlah 10 ragam upacara adat, direncanakan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, di depan Pagelaran Kraton Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Festival diawali kirab kebesaran masing-masing kelompok berjalan dari halaman Museum Sonobudoyo DIY, bermaterikan masing-masing kurang lebih 100 orang gabungan kelompok seni & masyarakat pelaku upacara adat, yaitu Kabupaten Sleman dengan Upacara Adat Mbah Bregas dari Ngino, Margoagung, Seyegan, dan Upacara Adat Bathok Bolu dari Sambiroto, Purwomartani, Kalasan.
Kemudian dari Kabupaten Bantul dengan Upacara Adat Jumedhuling Maeso Suro dari Srigading, Sanden dan Upacara Adat Dhekahan Gedhe dari Payak, Srimulyo, Piyungan. Kontingen Kabupaten Kulon Progo menampilkan Upacara Adat Daruno Daruni dari Bugel, Panjatan dan Upacara Adat Bersih Desa Rejeban dari Jatimulyo, Girimulyo.
Untuk Kota Yogya tampil dengan Upacara Adat Merti GolongGilig dari Dipowinatan, Keparakan, Mergangsan dan Upacara Adat Ba’da Kupat dari Pandeyan, Umbulharjo. Sedangkan Kontingen dari Kabupaten Gunung Kidul menampilkan Upacara Adat Rasulan dari Bobung, Putat, Patuk dan Upacara Adat Rasulan dari Kepek, Wonosari.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.