Pidato Budaya Mahfud MD Pada Harkitnas Di Tembi Jogja
- Tuesday, May 21 2013
- Written by Antok Wesman
- Hits: 325
RRI-Jogja News/L-09, Ahli Hukum Tata Negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. M. Mahfud MD menilai saat ini Indonesia sedang mengalami dis-orientasi budaya, bahkan kehilangan arah dan bingung menentukan masa depan.
“Bangsa Indonesia sedang mengalami dis-motivasi budaya, juga kehilangan motivasi luhur dan unggul dalam menentukan dan menjalankan langkah kedepan” ungkapnya saat menyampaikan Pidato Budaya berjudul “Strategi Kebudayaan Menuju Kemandirian Budaya Bangsa Indonesia” di tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Orasi Budaya Mahfud MD tersebut merupakan puncak acara dari sederetan kegiatan Membaca Puisi Membaca Indonesia, yang digelar Tembi Rumah Budaya dalam memperingati 15 tahun Reformasi sekaligus Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2013.
Menurut Mahfud MD, cita-cita yang dimuat dalam UUD 1945 dan Pancasila seakan kabur dan tertutup oleh kepentingan pragmatis. “Telah terjadi dis-fungsi budaya, dimana kekayaan budaya maupun kesenian telah jatuh oleh proses komersialisiasi dan politiisasi sesaat, sehingga semua yang luhur dan inspiratif hanya berfungsi sebagai hiburan belaka”.
Dikatakan, yang lebih memprihatinkan lagi, sekarang Indonesia dalam masa depedensi budaya atau ketergantungan budaya pada budaya global dibawah rezim kendali budaya Amerika, Eropa, Jepang, Cina, India dan Korea.
Namun yang masih membanggakan ialah Indonesia mempunyai potensi dan cita-cita yang tersimpan dalam sastra tutur pada ribuan peribahasa, termasuk puisi yang malam itu dibacakan oleh beberapa penyair. Selain itu juga adanya infrastruktur budaya yang kaya, beragam dan masih hidup yang bisa dikembangkan, sehingga proses produksi dan reproduksi karya seni maupun budaya tetap bisa dilakukan.
Untuk itulah Bangsa Indonesia masih memiliki semangat kemandirian budaya yang diperlihatkan melalui perlawanan budaya berupa maraknya pertunjukan berbasis seni budaya tradisi di daerah-daerah serta festival seni tradisi sebagai wujud perlawanan terhadap serbuan seni budaya asing yang menggebu-gebu.
Tokoh-tokoh nasional yang berpartisipasi membacakan puisi karya beberapa penyair ternama diantaranya, Siti Noor Leila, Ketua Komnas HAM, kemudian Ketua LPSK, Abdul Haris Semendaway dan Butet Kartaredjasa yang membacakan puisi karya Taufik Ismail berjudul “Kembalikan Indonesia Padaku”.
Dengarkan Podcast Berita :
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.