You are now being logged in using your Facebook credentials

Sang Pantomimer Jemek Supardi Tetap Konsisten

RRI-Jogja News/L-09, Pantomimer Jemek Supardi Senin malam (15/04/13) pentas di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta, dengan menghadirkan judul ‘Jemek Ngudarasa’. Pertunjukan teaterikal, yang didukung Ikun Sri Kuncoro, cerpenis dan Agus Leylor sebagai sutradara, merupakan sebuah autobiografi yang tidak dituliskan seorang Jemek Supardi sebagai aktor pantomime.

Jemek Supardi sebagai aktor pantomime mempresentasikan kisah perjalanan hidupnya sejak dari kanak-kanak hingga kini, dan judul "Jemek Ngudarasa" atau Jemek Curhat, dibagi menjadi tiga episode masing-masing, Jemek Belum Berbudaya, Jemek Mengenal Budaya  dan  Jemek Berbudaya.

Agus Leyloor selaku sutradara menjelaskan, pementasan ‘Jemek Ngudarasa’ tersebut merupakan sebuah karya seni teater yang lebih mengedepankan improvisasi dari pemerannya, sehingga  tidak membutuhkan naskah.

Jemek lahir di Yogyakarta 14 Maret 1953 dari pasangan bapak Madiharjo dan ibu Gini dan diberi nama Supardi. Supardi lahir sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Tahun 1988 menikah dengan Treda Mairayanti dan dikaruniai satu anak perempuan bernama Kinanti Sekar Rahina.

Nama Jemek yang disandangnya di depan nama Supardi merupakan pemberian Aswar AN pendiri Teater Alam di mana di sanggar tersebut Jemek Supardi menimba ilmu teater. Sekitar tahun 1977 Jemek Supardi ikut Kelompok Teater Dinasti, tetapi tidak pernah diberi peran hal itu disebabkan karena dia tidak bisa menghapal naskah ataupun dialog, sehingga dia di percaya mengurusi bidang artistik (property, kostum, make up, dan lain-lain).

Menyadari kelemahannya tersebut Jemek Supardi memilih jalur seni Pantomime, dan telah menunjukkan keahliannya sebagai seorang Aktor Pantomime yang handal di Yogyakarta.

Mengingat pertunjukan’Jemek Ngudarasa’ merupakan sebuah karya seni teater yang bersifat improvisatoris, maka dibutuhkan aktor yang dapat memancing dialog, terutama kepada Jemek sebagai “terdakwa”. Pancingan dialog yang dilontarkan pemeran pembantu berupa bahasa verbal dan diterjemahkan oleh Jemek yang di kombinasi dengan gerak pantomime.

Tata Suara dan Tata Cahaya dikerjakan oleh Fajar Komeng, Tata Rias dipegang Sri Yulianti dan Tata Artistik dilakukan oleh Valentinus Rommy, Pementasan tersebut disertai pameran fotografi Jemek’ karya para fotografer Yogya. 

 

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda