You are now being logged in using your Facebook credentials

Pancasila Sebagai Peredam Konflik

RRI-Jogja News/P-03, Peringatan hari Kesaktian Pancasila setiap tahunnya bertujuan untuk mengenang Gerakan 30 September oleh PKI pada 1965 yang akan mengambil alih kekuasaan dan menggantikan Pancasila dengan ideologi Komunis.

Peristiwa ini bermula dari terjadi penculikan tujuh jenderal Angkatan Darat pada 30 September 1965 pada malam hari namun selanjutnya tewas akibat pembunuhan lalu dimasukkan dalam Lubang Buaya dekat Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Ketujuh personil yang selanjutnya ditetapkan sebagai pahlawan revolusi ini diantaranya Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo dan Kapten Piere Tendean.

Selain itu dua pahlawan revolusi lain yang menjadi korban pembantaian PKI di monumen pahlawan Pancasila Kentungan Yogyakara yaitu Komandan Korem Brigjen TNI Katamso dan Kolonel Infantri Sugiono.

Pancasila lahir dari akar sejarah budaya bangsa hingga kini tetap mengandung nilai-nilai luhur universal yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 
Saat ini pengamalan sila-sila dari Pancasila itu dianggap mulai luntur, sehingga perlu langkah-langkah untuk mempertahankan dan mengembalikannaya sebagai ideologi dan jati diri bangsa Indonesia.

Berikut sejumlah pandangan generasi muda untuk memberikan kontribusi positif dalam memaknai nilai-nilai pancasila dalam kehidupan mendatang.
   
Mahasiswa MMTC PRIHARSONO mengatakan sebagai generasi muda pengamalan pancasila dalam dunia musicsalahsatunya dapat dengan mengaransemen ulang lagu kebangsaan.


Sedang Guru sekolah dasar Pangudilugur Sugijapranata Klaten ANIS VESTRADANI menilai saat ini nilai pancasila perlu dibangunkan lagi untuk dapat meminimalisir banyaknya konflik yang tampak pada wajah dunia pendidikan.

Mahasiswa Antropologi UGM SRI REJEKI lebih memandang sinergitas antara kelima sila dalam pancasila sehingga perlu pengkajian kembali untuk dapat menentukan langkah yang lebih solutif.

Demikian SRI REJEKI memandang melalui kajian mendalam tentang nilai pancasila yang dapat diterakpan generasi muda dalam kehidupan masa yang akan datang. Saya NOVI ARISA demikian laporan pagi ini.

Dengarkan Podcast Berita :

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

 

 

 

Login

Login With Facebook

info.anda