You are now being logged in using your Facebook credentials

Festival Seni Tradisi Remaja & Anak DIY

RRI-Jogja News/L-09, Kontingen Kota Yogyakarta dengan lakon ”Ajisaka” berhasil menjadi Penampil Unggulan Pertama pada Festival Seni Tradisi Generasi Muda dan Anak-Anak untuk Langen Carito, diikuti kontingen Kabupaten Bantul dengan lakon ”Nawangsih Popo” di posisi kedua dan kontingen Kabupaten Gunung Kidul dengan lakon ”Kancil Nyolong Timun” berada diposisi ke-tiga.

Sementara untuk Kethoprak Lesung penampil unggulan pertama diraih oleh kontingen Kabupaten Kulon Progo dengan lakon ”Laskar Nyi Ageng Serang” diikuti posisi kedua oleh kontingen Kabupaten Bantul dengan lakon ”Ken Warsi” dan tempat ketiga oleh kontingen Kota Yogyakarta yang mengusung lakon ”Retno Dumilah Boyong”.

Bertindak selaku Dewan Juri masing-masing Drs. Bugiswanto selaku Ketua, Drs. Kuswarsantyo M.Hum, M. Sugiarto, Indra Tranggono dan Resang Y. Sugiyono, ke-empatnya selaku anggota.

”Masih menggunakan parameter kriteria penilaian yang sama seperti tahun sebelumnya, penyelenggaraan festival di Pendopo Dinas Kebudayaan Propinsi DIY Jl. Cendana Yogyakarta pada Minggu (9/9) kali ini dengan kualitas yang lebih baik, mengingat segenap pembina di masing-masing kabupaten/kota sudah memahami arah dan tujuan kegiatan tersebut meskipun masih ada beberapa kelemahan yang diperlihatkan satu dua anak dikarenakan mereka masih belum percaya diri,” ungkap Ketua Dewan Juri, Bugiswanto kepada RRI-Jogja usai pementasan.

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai propinsi yang memiliki ragam budaya tradisi dengan kandungan nilai adiluhung perlu diketahui oleh generasi penerus sehingga melalui Festival Seni Tradisi tersebut upaya pelestariannya serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keberadaannya terus berjalan.

Langen Carito merupakan pementasan cerita menggunakan tarian dan tembang berbahasa Jawa yang diiringi seperangkat gamelan, sedangkan Kethoprak Lesung merupakan jenis seni teater lakon tradisional yang mulai jarang ditemui.

Besarnya kendala dan tantangan yang dihadapi anak-anak saat ini untuk menekuninya maka melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu menjaga keberadaan seni budaya warisan adiluhung para leluhur. Menurut pembina sekaligus Kepala Sekolah S.D. Grogol IV Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Suparniasih, S.Pd. kesulitan yang ada adalah kurangnya kemampuan anak-anak untuk menembang, sehingga menjadi PR bagi para pembina.

Salah satu siswa sekolah tersebut yang tampil memukau di panggung bernama Huzein fahrul Alfiansyah kepada RRI-Jogja dirinya melantunkan satu baid cuplikan dari tembang cerita ”Kancil Nyolong Timun” yang bisa disimak dalam insert audio player. (dibawah teks).

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Share selected track on FacebookShare selected track on TwitterShare selected track on Google PlusShare selected track on LinkedIn

Login

Login With Facebook

info.anda