Song of Sabdatama Oleh Jogja Hip Hop Foundation
- Thursday, Jun 14 2012
- Written by Antok Wesman
- Hits: 3038
RRI-Jogja News, Mengulang sukses single Jogja Istimewa di tahun 2010, grup music Hip Hop berbahasa Jawa yang bernama Jogja Hip Hop Foundation (JHF) tahun 2012 merilis single berjudul Song of Sabdatama, sebuah lagu yang didedikasikan untuk warga Yogyakarta, soundtrack perjuangan dan persaudaraan, penyebar semangat untuk warga dalam memperjuangkan hak-haknya dan juga menjaga harmoni kehidupan yang bhineka.
Judul lagu tersebut mengambil dari Sabdatama (Sabda Utama) yang dikeluarkan oleh Sri Sultan Hamengkubhuwono X pada bulan Mei 2012, selaku raja Yogyakarta, untuk meneguhkan sikap terhadap ketidakjelasannya status keistimewaan Yogyakarta. Sabdatama kemudian juga dibaca oleh warga Yogyakarta sebagai simbol penolakan atas beberapa tindak kekerasan atas nama suku dan agama yang bermotif konspirasi politik yang terjadi di Yogyakarta akhir-akhir ini.
Sabdatama biasanya hanya dikeluarkan sekali oleh seorang raja, Sultan HB IX mengeluarkan Sabdatama ketika menyatakan bergabungnya kraton Yogyakarta dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Song of Sabdatama ditulis dalam tiga bahasa yakni Bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris, sebagai kabar kepada publik luar tentang tekad yang membara, berbeda dengan single Jogja Istimewa yang lebih ditujukan ke dalam. Seperti banyak komentar terhadap lagu Jogja Istimewa, kebanggaan kadang bisa dilihat sebagai arogansi bagi mereka yang tidak mengenal akar permasalahannya.
Song of Sabdatama dirilis dalam dua versi, dimana versi kedua berupa kolaborasi dengan rapper Inggris, Akala (The Hip Hop Shakespeare), yang akan dirilis oleh British Council dalam rangka Seminar Bahasa Internasional pada bulan Juni 2012. Beberapa lagu dengan lirik tiga bahasa juga diproduksi oleh JHF sebagai persiapan tour 10 kota di Amerika Serikat pada bulan November 2012.
Lirik lagu Song of Sabdatama berbunyi, Hook; We are from Jogja, The heart of Java, Our rhyme is mantra, Flows down like lava. We are from Jogja, The heart of Java, Our culture is weapon, Yeah, this Song of Sabdatama. Versi M2MX; Merapi ya iku, Keraton ya iku, Segara ya iku, Pancer ing Tugu, Mijil tuwuh saka kono dumunungku, Yo Ngayogyokarto Hadiningrat Negeriku, Nagari gemah ripah kang merdika, Kaya kang kaserat ing Sabdatama, Merapi ngelingake marang ing gusti, Segara ngelingake kudu ngidak bumi.
Versi Balance; Ngono kuwi jiwa Jawi, Manunggaling kawula Gusti, mBalung sungsum pada diugemi, Minangka tekad dadi sesanti, Sadumuk bathuk sanyari bumi, Ditohi pecahing dada luntaking ludira nganti pati, Negeri merdika bakal tak belani. Versi Kill the DJ; Merapi horeg, laut kidul gedeg, Angin ribut, udan bledek, Tanda bumi reresik nandang gawe, Marang donya lan manungsane, Marang sedulur sikep kudu ngajeni lan ngopeni, Bumi pertiwi adalah saudara kami, Yang harus dijaga dan dihormati, Menerima sekaligus member, Budaya adalah senjata, Memanusiakan manusia, Bangun jiwanya, Bangun raganya, Sentausa dalam puspa warna.
Versi Ki Ageng Gantas & Radjapati; In our land where we stand, Never afraid coz we all friends, We may vary but hand in hand, Appreciate and understand, Why democracy if occupied by oligarchy?, Nggo opo demokrasi nek mung ngapusi?, Why religion if only to kill humanity?, Nggo apa agama nek mung mateni, Hey oxymoron, you don’t need to teach me, Rasah nggurui merga ora migunani, What Jogja want is harmony in diversity, Urip iku amrih nemu harmoni, We don’t care of what you say, Your ridiculous words will go away, Coz in this land where we stand, We’ll fight to the death until the end.
Adapun naskah aseli Sabdatama yang dibacakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 10 Mei 2012 berbunyi sebagai berikut, Ingsung Kang Jumeneng Nata Mataram medarake Sabda Dene Kraton Ngayogyakarta saha Kadipaten Paku Alaman iku, loro-loroning atunggal. Mataram iku Negeri kang merdika lan nduweni paugera lan tata kaprajan dewe. Kaya kang dikersaake lan dikaperangake, Mataram ngesuhi Nuswantara, nyengkung jejeging egara, nanging tetep ngagem paugeran lan tata kaprajan dewe. Kang mangkana iku kaya kang dikersaake, Sultan Hamengku Buwono sarta Adipati Paku Alam kang jumeneng.
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.