Wahana Edukasi Bursa Berjangka JFX Di Universitas Teknologi Yogyakarta
- Tuesday, Jun 05 2012
- Written by Antok Wesman
- Hits: 117
RRI-Jogja News, Banyak cara bisa ditempuh untuk menggairahkan iklim investasi di pasar modal, termasuk dengan memperbanyak instrumen sebagai alternatif investasi. Berdasarkan hal itu Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan LK (Lembaga Keuangan) sejak tahun 1997 mengeluarkan peraturan yang mengesahkan beredarnya instrument Efek Beragun Aset –EBA.
Melalui instrument tersebut para investor di pasar modal ditawari produk investasi yang lebih beragam. Surat berharga yang lazim dikenal dengan sebutan EBA tersebut dapat berbentuk Surat Utang maupun Surat Partisipasi.
Salah satu upaya pengembangan itu, Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange bekerjasama dengan PT Megah Tama Berjangka Yogyakarta meresmikan Gedung JFX (Jakarta Futures Exchange) Center Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi di kampus 2 Universitas Teknologi Yogyakarta –UTY Jl. Glagahsari No. 63 Yogyakarta.
Peresmian JFX Center di kampus UTY tersebut dilakukan oleh Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Prof. Dr. Roy Sembel, Ph.D bersama dengan Vice President Megah Tama Berjangka Roy Peterson dan Wakil Rektor UTY Bidang Kemahasiswaan Dr. Adnan Zaid.
Kepada RRI-Jogja Direktur BBJ Roy Sembel menjelaskan keberadaan JFX center tersebut merupakan bagian dari proses sosialisasi edukasi kepada masyarakat yang mulai berkembang kelas menengahnya yang berpotensi untuk menjadi investor dan trade leader namun sayangnya banyak yang belum mengetahui mana jalur yang resmi dan mana yang illegal.
Dikatakan, perusahaan dengan jalur resmi banyak proteksinya, banyak benteng bagi nasabah, sementara jalur yang tidak resmi meskipun banyak bermunculan dengan mengaku sebagai Trading Forex (Foreign Exchange), ternyata tidak ada trading-nya dan dananya tidak jelas diputar dimana, akhirnya hilang begitu saja.
Dengan munculnya suatu penipuan yang beberapa waktu lalu di Yogyakarta mencapai ratusan milyar rupiah sehingga perlu diketahui mana yang resmi dan mana yang tidak resmi, bahkan di perusahaan yang resmi itu mekanismenya harus bagaimana, supaya dapat menyediakan proteksi yang sudah dipersiapkan.
“Ini bagian dari edukasi terhadap para mahasiswa supaya mereka dapat membedakan (jika nanti telah direkrut oleh perusahaan) mana perusahaan yang resmi dan yang tidak resmi, karena perusahaan yang tidak resmi bisa jadi kriminal” ungkap Roy Sembel kepada RRI-Jogja lebih lanjut.
Menurutnya, Melalui JFX center di UTY diharapkan permasalahan tersebut bisa berkurang dan masyarakat dapat memanfaatkan wahana edukasi tersebut dari sisi positipnya akan industri perdagangan berjangka.
Sementara itu, Vice President PT Megah Tama berjangka, Roy Peterson menambahkan, JFX d UTY adalah yang pertama, dan selanjutnya akan dikembangkan di Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan di Universitas Kristen Duta Wacana, dimana ketiganya telah menjalin kerjasama dibidang sekuritas.
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.