Pilih Streaming Siaran Anda

Anugerah Maestro Sri Murtono

16
Sep 2011

RRI-Jogja News, Maha Karya dari Sri Murtono "Genderang Bharatayudha" dipentaskan secara apik oleh teater Beta dalam malam Penganugerahan Gelar Maestro Jum'at (16/9) di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Karya Masterpiece Sri Murtono tersebut menegaskan bahwa dia adalah pembela budaya tradisional meskipun dia memiliki pikiran dan jiwa yang terbuka terhadap budaya Barat.

Dalam penggarapannya Rano Sumarno menafsirkan naskah Genderang Bharatayudha kedalam bentuk teater kontemporer berbasis tradisi. Sementara Teater beta selaku komunitas penggiat seni lintas bidang telah memperjuangkan seni tradisi yang berada diambang kepunahan melalui revitalisasi dan sekaligus melestarikan keberadaan seni tradisi. Kali ini Teater Beta mementaskan tafsiran "Genderang Bharatayudha" tersebut secara total sehingga penonton yang memenuhi ruangan memberikan applause pertanda puas.

Tokoh teater Sri Murtono selaku pendiri Sekolah Seni Drama dan Film yang kemudian menjadi Akademi Seni Drama dan Film -ASDRAFI Yogyakarta, tumbuh dalam lingkungan tradisi dan budaya Jawa dimana selanjutnya dia menekuni budaya Eropa. Budaya Jawa yang lebih mengutamakan batin, roso, intuisi dan spontanitas berpadu dengan budaya Barat yang serba rasional dan tersistem. Dalam ruang pertemuan dua budaya itulah Sri Murtono mengolah kreativitasnya berupa teater modern dengan spirit tradisi. Karya masterpiece yang lain adalah "Sumpah Gajah Mada" juga merupakan perpaduan antara ilmu dramaturgi ala Aristoteles, William Shakespeare dengan prinsip Jawa Tata, Titis, Tatag, serta hastatila atau delapan laku utama yakni, ingat, percaya, taat, rela, nrimo, jujur, sabar dan budi luhur.

You are here Nasional Budaya Anugerah Maestro Sri Murtono