Politik Dinasti Merusak Demokrasi
- Wednesday, Jun 06 2012
- Written by Fetika Andriyani
- Hits: 131
Sumber foto : skalanews.com
RRI-Jogja News, Isu politik dinasti kembali berhembus sebelum Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Pengamat politik UGM ARI SUJITO menilai struktur social dan geopolitik Indonesia yang plural tidak memungkinkan adanya politik dinasti.
Meski pilpres masih tahun 2014 namun politik dinasti mulai berhembus setelah partai democrat memunculkan isu kuat Ani Yudoyono sebagai capres Demokrat.
Menurut ARI Demokrat tidak akan mencalonkan istri Presiden SBY ini sebab meski popular Ani tidak memiliki tidak memiliki elektabilitas tinggi.
Demokrat menurut ari masih mengandalkan ketua umum Anas Urbaningrum, jika Anas lolos dalam kasus Hambalang maka Ia akan melenggang ke 2014 melalui koalisi, namun jika tersangkut maka tamatlah riwayatnya.
Politik dinasti pada partai democrat dikatakan ARI muncul karena partai pemenang pemilu ini mengalami krisis figure. ARI mengatakan Indonesia butuh figure sehingga selayaknya memberi kesempatan pada calon lain di luar Jawa.
ARI mengatakan politik dinasti sulit dilaksanakan di Indonesia. Pada PDIP pencalonan Puan Maharani juga diragukan, jika dicalonkan maka PDIP pasti akan melakukan koalisi.
ARI SUJITO mengatakan pilpres 2014 mengalami pelemahan substansi karena setiap partai hanya akan disibukkan dengan koalisi partai, sementara dari sisi pemilih A RI SUJITO mengatakan tidak ada peningkatan kualitas pemilih dalam pilpres 2014 mendatang.
Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.