Eksplorasi batu bara dilakukan dengan kesepakatan hukum dengan pemilik sumber daya, berupa izin eksplorasi dari pemerintah yang berwenang. Izin eksplorasi salah satunya meliputi hak eksplorasi yang terdapat izin dan persyaratan untuk menghormati pemilik atau penghuni lahan. Setelah mendapat kesepakatan dan negosiasi antara pemakai dan pemilik lahan.
Sebelum tahap eksplorasi dilakukan, biasanya daerah yang belum memiliki akses eksplorasi perlu dilakukan penyediaan jalur akses, pembersihan lahan, pengambilan sampel singkapan dan pengoperasian peralatan pengeboran. Kemudian, setelah langkah tersebut dilakukan, barulah dapat dilakukan tahap eksplorasi. Berikut empat tahapan eksplorasi batubara:
Survei Tinjau/reconnaissance
Survei Tinjau atau dalam Bahasa Inggris reconnaissance adalah tahap awal yang mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi daerah mengandung endapan batubara yang mempunyai potensi untuk penyelidikan lebih lanjut. Kegiatan yang termasuk didalamnya adalah meliputi studi geologi regional, proses penafsiran penginderaan jauh, metode tidak langsung serta inspeksi lapangan dengan melakukan skala 1:100.000 dengan menggunakan peta dasar.
Awal perlu melakukan survei formasi cool-bearing secara alami dan beberapa pengeboran guna mengetahui kedalaman batubara serta kemiringan untuk memastikan potensial batubara. Kemudian dilakukan teknik eksplorasi menggunakan peralatan berupa mesin yang lebih spesifik.
Prospeksi/prospecting
Tahapan eksplorasi batubara kedua adalah prospeksi, guna membatasi daerah sebaran endapan yang nantinya ditentukan sebagai sasaran eksplorasi. Kegiatan yang dilakukan adalah pemetaan geologi skala 1:50.000, pengukuran stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, uji pengeboran / scotdrilling, percontohan dan analisis.
Untuk mendapatkan informasi geologi, diperlukan untuk logginggeofisik dalam eksplorasi minyak bumi untuk menganalisa kondisi geologi dan reservoir minyak. Longinggeofisik juga dilakukan untuk untuk mendapatkan berbagai data lain seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas lapisan.
Eksplorasi Pendahuluan/preliminaryexploration
Tahapan eksplorasi pendahuluan untuk mencari informasi kuantitas dan kualitas gambaran awal dalam bentuk tiga dimensi endapan batu bara. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemetaan geologi skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pengeboran sesuai kondisi geologi, penampangan geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan percontohan yang andal. Pada tahap ini, pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan.
Eksplorasi Rinci/detailedecploration
Tahap berikutnya bertujuan guna untuk mendeteksi suatu kualitas serta kuantitas dari tiga-dimensi endapan yang dihasilkan batu bara. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pemetaan geologi dan topografi skala 1:2.000, pengeboran, dan percontohan dengan jarak sesuai kondisi geologi, penampangan geofisika, pengkajian geohidrologi, dan kegiatan lain. Pasalnya hal ini sangat penting sebagai tahap pengkajian untuk lingkungan dan juga rencana dari kegiatan sistem penambangan batu bara.
Informasi laiknya tips tersebut bagian dari proses tahapan eksplorasi batubara yang patut diketahui. Pasalnya, setiap tahapan memiliki perannya tersendiri yang harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dan tujuan untuk mendapatkan hasil maksimal. Bagi Anda yang ingin mencobanya, wajib mempelajari terlebih dahulu agar lebih memahami maksud dari eksplorasi batu bara.